Senin 25 Jan 2021 08:17 WIB

Jadi Korban Rasisme, Begini Respons Natalius Pigai

Pigai ingatkan pemerintah terkait semakin maraknya aksi rasialis kepada warga Papua.

Eks komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Eks komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai kembali menjadi sasaran rasisme. Pigai menyebut, selama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), orang Papua kerap menjadi sasaran rasisme. Dia juga menyebut, pembantaian, pembunuhan, dan kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme.

"Kita harus hapuskan rasisme. Negara memelihara dan mengelola rasisme sebagai alat pemukul tiap orang yang berseberangan dengan kekuasaan," kata Pigai saat dikonfirmasi Republika, Senin (25/1) pagi WIB.

Baca Juga

Pigai mengaku, tidak masalah jika pribadinya yang menjadi korban rasisme. Namun, ia menyebut, seluruh kejahatan di Papua didasari oleh kebencina rasial. Menurut dia, orang Papua tidak pernah bisa hidup nyaman dengan bangsa rasialis. Sebagai pembela kemanusian, ia berkewajiban secara moral mengingatkan pemerintah terkait semakin maraknya aksi rasialis kepada warga Papua.

"Jakarta harus buka keran demokrasi dengan rakyat Papua. Kalau tidak maka saya khawatir instabilitas bisa terjadi karena konflik rasial di Papua," ucap Pigai.

Di media sosial (medsos), akun milik Ambroncius Nababan membuat status memajang foto Pigai disandingkan dengan gorila. Status tersebut viral dan menjadi bahan perbincangan warganet (netizen). Pigai tidak menanggapi foto itu, dan hanya mengirimkan bukti tangkapan layar (screenshoot) kepada Republika.

Sebelum ini, Pigai juga menjadi saran rasisme seorang profesor Universitas Sumateri Utara (USU) dan Permadi Arya alias Abu Janda. Keduanya menyerang Pigai yang menjurus rasisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement