Ketiga, kata al-‘ajal dalam al-Qur’an diulang sebanyak 56 kali. ‘Ajal menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, berakhirnya usia seseorang, masyarakat atau negara. Misalnya: (Q.S. Yunus [10]: 49). Katakanlah: “aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah dating ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkanya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (Q.S. Yunus [10]: 49).
Keempat, kata yang tak asing kita dengar yakni al-‘ashr dalam Alqurandiulang sebanyak 5 kali. Kata ‘ashr biasanya diartikan waktu menjelang terbenamnya matahari tetapi juga dapat diartikan sebagai masa secara mutlak. Misalnya: (Q.S. Al-‘Ashr [103]: 1)
Kelima, kata Hiin dalam al-Qur’an diulang sebanyak 35 kali. dipahami dalam arti waktu secara mutlak, pendek atau panjang terkait dengan waktu dan tempatnya. Misal: (Q.S. Al-A’rāf [7]: 24). Allah berfirman: “turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan‛. (Q.S. Al-A’rāf [7]: 24).