Senin 25 Jan 2021 04:36 WIB

Rahasia Dimensi Waktu

Mensyukuri masa adalah cara terbaik manusia untuk mensyukuri takdir apapun

Rasulullah sangat melarang umatnya untuk mencela waktu/masa.(ilustrasi)
Foto:

Imam Bukhari, Imam Muslim, Ahmad meriwayatkan dari Az-Zuhri dari Ibnu Al-Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw, bersabda sebagai berikut, “Allah Swt berfirman, anak-cucu Adam telah menyakiti-Ku.’ Mereka berujar, ‘Duhai sialnya masa’ janganlah berujar, ‘duhai sialnya masa’, sebab Akulah Pencipta Masa, Akulah yang membolak-balikkan siang dan malam,”

Terkait dengan masa/waktu, Alqur’an menggunakan beberapa term yang menunjukkan waktu, seperti ghadāh, ‘ashr, bukrah, ashila, ‘asyiyya’, ‘isya’, layl, nahar, yawm, syahr, ‘am, sanah, waqt, dahr, ‘ajal, ‘ashr, sā’ah, hin.

Dalam Mu’jam al-Mufahras li al-Fādz al-Qur’ān kata waqt disebut 13 kali. Derivasinya dalam berbagai bentuk, isim (kata benda) dibagi menjadi 12 bentuk, seperti dalam surat Al-Hijr [15]: 38, Sād [38]: 81, Al-A’rāf [7]: 187, Al-A’rāf [7]: 142, Asy-Syu’arā’ [26]: 38, Al-Wāqi’ah [56]: 50, Annabā’ [78]: 17, Al-A’rāf [7]: 143, Al-A’rāf [7]: 155, Al-Baqarah [2]: 189, An-Nisā’ [4]: 103, Ad-Dukhān [44]: 40. Dan fi’il Mādi (kata kerja yang menunjukkan waktu lampau) terdapat 1 bentuk, seperti dalam surat Al-Mursalāt [77]: 11

Kedua, kata al-dahr, dalam Alquran diulang sebanyak 2 kali. Al-dahr digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui alam raya dalam kehidupan dunia ini, yaitu sejak diciptakan-Nya sampai punahnya alam semesta ini. Misalnya: QS. Al-Jātsiyah [45]: 24. Dan mereka (orang-orang kafir) berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali–kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.’’ (QS. Al-Jātsiyah [45]: 24).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement