Ahad 24 Jan 2021 08:15 WIB

Covid Melejit, Salah Lo atau Salah Gue?

Ada narasi seolah-olah masyarakat yang salah dalam kasus peningkatan covid-19.

Grafik penambahan kasus baru Covid-19 (ilustrasi)
Foto:

Oleh : Ratna Puspita*

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jumlah pemeriksaan atau pengetesan Covid-19 di Indonesia sudah melebihi standar WHO. Berdasarkan data dari 10 sampai 16 Januari 2021, Indonesia sudah melakukan testing sebanyak 288 ribu lebih.

"Standar WHO yaitu 10 persen per 1.000 orang. Jadi minimalnya Indonesia mencapai 107,69 persen dari standar WHO," kata Airlangga dalam Media Briefing secara virtual, Kamis (21/1).

Klaim-klaim soal testing ini semakin menguatkan narasi soal "masyarakat sih bandel". Di lapangan, memang benar banyak warga yang masih sulit menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak dengan menghindari kerumunan.

Namun, masyarakat bukan pihak satu-satunya pihak yang salah. Pemerintah juga salah karena tidak memperkuat tracing atau penelusuran kontak.

Masalah penelusuran kontak ini muncul dalam percakapan netizen di media sosial. Misalnya, testing di DKI dianggap tinggi karena ada banyak orang yang melakukan testing mandiri.

Selain itu, ada pula netien yang mengeluhkan tidak dilakukan tracing meski melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19. Testing hanya dilakukan kepada kontak erat dengan gejala (Baca Juga: DKI Laksanakan Prosedur Baru Swab Sesuai Pedoman Kemenkes).

Namun, tuduhan-tuduhan semacam ini kerap dianggap sebagai narasi dari pembenci (haters). Hingga, rekaman wawancara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin muncul pada Kamis (21/1) dan menjadi viral atau perbincangan di media sosial pada Jumat (22/1).

Dalam cuplikan ...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement