REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C) sebagai lembaga kemanusiaan dan kebencanaan, turut mengirimkan tim relawan Medisnya ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan bagi para korban bencana gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat.
Tim tersebut berangkat pada Jumat 22 Januari 2021, yang terdiri dari dokter spesialis bedah orthopedi, perawat bedah, perawat umum dan non-medis. Anggota tim tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari MER-C cabang Jawa Timur yang baru saja terbentuk.
"Sesuai karakteristik bencana gempa, selain menugaskan dokter spesialis bedah tulang dan perawat bedah, Tim MER-C dilengkapi dengan set peralatan dan perlengkapan operasi untuk membantu mengoperasi korban-korban gempa di rumah sakit," kata Ketua Presidium MER-C, Dr Sarbini Abdul Murad dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1).
Obat-obatan umum dan emergency kit, lanjut Sarbini, juga disiapkan untuk program mobile clinic ke wilayah-wilayah terdampak gempa atau titik-titik pengungsian yang ada. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat menjangkau korban-korban cedera dan trauma yang belum mendapat penanganan medis.
"Hal itu dilakukan karena jauh atau tidak dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada. Pasien-pasien yang memerlukan tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Sarbini menambahkan, situasi pandemi Covid-19 yang masih merebak menjadi perhatian MER-C. Edukasi mengenai protokol kesehatan dan keamanan tim, pasien serta korban-korban yang ditangani menjadi prioritas. Untuk itu, tim medis juga dilengkapi dengan APD yang adekuat dan cukup nyaman untuk bertugas di lapangan.
"Tim MER-C direncanakan akan bertugas hingga 10 hari ke depan, tergantung situasi di lapangan. Tim lanjutan dan spesifikasi relawan yang akan dikirimkan berikutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan hasil penilaian di lapangan," ucapnya.