Jumat 22 Jan 2021 11:09 WIB

Sudah Seminggu Ini Warga Kesulitan Air Bersih di Pengungsian

Selain krisis air bersih, korban gempa Mamuju-Majene juga alami trauma mendalam.

Anggota TNI membangun sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) darurat di tenda pengungsian, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (21/1/2021). Pembangunan MCK itu untuk membantu pengungsi memenuhi kebutuhan sanitasi untuk kesehatan yang tinggal di tenda pengungsian.
Foto:

Komandan Satgas (Dansatgas) Penanggulangan Bencana Kasrem Kolonel Yusuf Sampetoding yang mewakili Danrem 147 melaporkan bahwa saat ini kondisi Kabupaten Mamuju dan Majane, Sulawesi Barat (Sulbar) sudah berangsur pulih dari hari-hari sebelumnya pascagempa yang mengguncang provinsi ini. Beberapa fasilitas publik di sana mulai berfungsi.

"Berdasarkan dengan pendataan yang sudah dibuat oleh Dansatgas, beberapa fasilitas publik yang ada sudah mulai berfungsi kembali, keadaan sudah mulai berangsur membaik," ujar Yusuf dalam Konferensi Pers Penanganan Bencana Pasca Gempa M6,2 Sulawesi Barat pada Rabu (20/1).

Yusuf mengatakan, bahwa berdasarkan pemantauan di lapangan, beberapa toko sudah kembali dibuka dan mendapatkan penjagaan kepolisian. Kemudian beberapa toko sudah kembali buka dengan pengawasan ketat kepolisian.

Pihaknya berharap perekonomian di Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Mamuju maupun Majene bisa berangsur pulih, sehingga mayarakat bisa hidup dengan normal kembali. Berdasarkan data yang diperoleh per Rabu (20/1), Dansatgas memperoleh 318 titik pengungsian, di mana 299 berada di Kabupaten Mamuju dan 17 titik di Kabupaten Majene. Pihaknya memperoleh data berupa 318 titik pengungsian, di mana 299 berada di Mamuju dan 17 titik di Majene.

"Untuk di Mamuju masih terus berlangsung pendataannya, sedangkan di Majene sudah lengkap semua. Harapan kami, mudah-mudahan dalam waktu dekat semuanya bisa terdata," katanya.

Hingga kemarin, tercatat total korban jiwa yang meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (14/1) dan Jumat (15/1) sebanyak 91 jiwa. Para korban gempa berasal dari daerah yang terdampak bencana yaitu Mamuju dan Majene.

"Korban jiwa meninggal dunia ada 91 jiwa, terdiri dari Mamuju 80 jiwa dan Majene 11 orang," kata Komandan Korem 142/Taroada Tarogau Mamuju Brigjen Polisi Firman Dahlan saat konferensi virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (21/1).

Sementara itu, dia melanjutkan, korban yang mengalami luka-luka berat sebanyak 404 orang, kemudian luka sedang 240 orang, dan luka ringan 1.474 orang. Kini ia menyebutkan mulai banyak korban luka yang sembuh meski secara bertahap.

Firman menyebutka,n korban yang dinyatakan hilang sebanyak tiga orang di Majene. Sementara itu, ia menyebutkan total jumlah pengungsi bencana secara keseluruhan yaitu sebanyak 77.562 orang.

"Pengungsi ini ada di dua kabupaten yaitu Majene 19.735 pengungsi, kemudian Kabupaten Mamuju sebanyak 57.827 orang," ujarnya. 

In Picture: Pengungsi Korban Gempa Sulbar Kembali ke Daerah Asal

photo
Sejumlah pengungsi gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat turun dari pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara saat tiba di Landasan Udara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2021). Sebanyak 102 warga pengungsi gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat tersebut di pulangkan ke daerah asal kelahiran mereka yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. - (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement