REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC resmi dihentikan hari ini, tetapi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim gabungan tetap melakukan operasi lanjutan. Dalam operasi lanjutan itu, TNI AL siap membantu melakukan pencarian korban kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut.
"Perlu saya sampaikan kepada keluarga korban, TNI Angkatan Laut sampai hari ini, walaupun katakanlah Basarnas mengakhiri pencarian ini, TNI Angkatan Laut tetap ada di laut," kata Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid di Dermaga JICT II, Kamis (21/1).
Dia mengatakan, TNI AL sudah memerintahkan lima hingga enam KRI untuk tetap mencari korban sekecil apapun. Abdul mengatakan, TNI AL juga siap membantu operasi lanjutan yang dilakukan KNKT.
"Saat operasi lanjutan nanti oleh KNKT kami akan mendukung penuh baik itu KRI, ada KRI Rigel, kemudian penyelam kami akan mendukung sepenuhnya," ungkap Abdul.
Abdul menambahkan, TNI AL juga siap mendukung proses upacara tabur bunga yang dilakukan besok (22/1). Upacara tabur bunga untuk menghormati korban kecelakaan tersebut rencananya dilakukan pukul 06.00 WIB di sekitar Pulau Pancang.
Baca juga : TNI AL Sulawesi Barat Dikerahkan Jangkau Daerah Terisolasi
"Kami mohon doanya agar apa yang kami laksanakan ini mendapat ridho dari Tuhan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," jelas Abdul.
Operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air resmi dihentikan hari ini. Basarnas dan tim gabungan sudah melakukan operasi SAR selama 13 hari sejak kejadian jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada 9 Januari 2021.
"Setelah melalui pertimbangan teknis hasil pertemuan dengan keluarga korban dan masukan dengan unsur di lapangan maka hari ini (21/1) pada pukul 16.57 operasi SAR terhadap SJ 182 PK-CLC di Kepulauan Seribu secara resmi ditutup atau penghentian," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Dermaga JICT II, Kamis (21/1).
Bagus memastikan, tim SAR gabungan sudah melakukan upaya yang maksimal dari siang hingga malam hari dalam melakukan evakuasi korban maupun potongan pesawat. Dia menegaskan, semua hasil temuan sudah diserahkan kepada KNKT dan DVI Polri.
Meskipun sudah resmi dihentikan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan upaya pencarian tetap dilakukan. Khususnya yang dilakukan oleh KNKT. "Di antaranya upaya penemuan CVR. Presiden mengharapkan itu tetap ditemukan sehingga analisa yang dilakukan paripurna," ujar Budi.