REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengapresiasi jumlah partisipasi pemilih pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 yang mencapai 76,09 persen. Meskipun angka tersebut sedikit lebih rendah dari target Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu 77,5 persen, namun hal tersebut dinilai cukup baik.
"Dengan angka ini saya kira salah satu keberhasilan bangsa kita," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR, Selasa (19/1).
Ia menambahkan, angka tersebut juga melebihi partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 lalu. Selain itu, Tito mengeklaim keberhasilan Pilkada 2020 tersebut juga mendapat pujian dari dunia internasional, terutama Amerika Serikat.
"Kami mendapatkan cukup banyak apresiasi. Minggu lalu kami bertemu dengan duta besar Amerika Serikat, mereka mengikuti, menyampaikan selamat kepada Indonesia. Karena selain tertib saat pemungutan suara, kampanye, juga voters turnout ini luar biasa bagi mereka. Mereka saja belum bisa mencapai itu," ujarnya.
Mantan Kapolri tersebut juga membandingkan partisipasi pemilih pemilu di Indonesia dengan negara lain yang juga menggelar pemilu di masa pandemi Covid-19. Tingkat partisipasi pemilu di Amerika baru mencapai 66,9 persen. Kemudian di Korea Selatan yang juga menggelar pemilu di masa pandemi, angka partisipasinya mencapai 66,2 persen.
"Ada 96 negara yang election, baik lokal maupun nasional, di antaranya Korea Selatan, itu juga partisipasi pemilihnya 66,2 persen, itu tertinggi selama 28 tahun terakhir," tuturnya.
Tito juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses pilkada. Menurutnya, kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci suksesnya Pilkada Serentak 2020.
"Apresiasi pada semua pihak khususnya penyelenggara: KPU, Bawaslu, DKPP, terlepas dari berbagai persoalan yang tentunya ada, dan juga kepada Pimpinan serta seluruh anggota Komisi II yang tidak hanya sekedar mengawasi tetapi juga ikut mendorong ide-ide agar Pilkada ini dapat berjalan dengan lancar," jelasnya.