Selasa 19 Jan 2021 16:12 WIB

Menhub Beri Semangat Tim Gabungan Temukan Kotak Hitam CVR

Menhub juga mengapresiasi KNKT yang telah membuat basecamp di pulau Lancang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SERIBU -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Kunjungan tersebut dalam rangka menyemangati para Tim Gabungan pencarian dan pertolongan untuk terus berjuang menemukan jasad korban, serpihan pesawat, dan kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR).

Setiba di Pulau Lancang, Menhub meninjau tempat basecamp dari tim gabungan yang berada di Pulau Lancang. Termasuk di dalamnya terdapat dapur umum yang menyediakan berbagai jenis makanan yang diperuntukkan bagi petugas tim gabungan pencarian dan pertolongan baik dari TNI, POLRI, Basarnas, Kemenhub, KNKT, dan relawan. 

Setelah itu, Menhub menaiki kapal SAR KN Wisnu dan KRI Rigel yang sedang melakukan pencarian di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182. “Bapak Presiden telah menginstruksikan kami untuk secepatnya menemukan jasad para korban, serpihan pesawat dan kotak hitam CVR. Insya Allah kita bisa dapatkan CVR, sehingga dapat segera dianalisis oleh KNKT, dan menjadi dasar kami untuk membuat kebijakan terkait dengan safety,” kata Menhub dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/1).

Tidak lupa Menhub menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian pesawat SJ 182. Kolaborasi dan dukungan dalam upaya pencarian dilakukan dengan baik oleh tim Gabungan dengan menerjunkan sejumlah kapal-kapal dari sejumlah instansi seperti dari Basarnas, TNI, POLRI, dan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, seperti kapal SAR Wisnu Basarnas, kapal TNI KRI Rigel, Kapal KPLP. kNP Trisula, KNP Alugara, KNP 448 , KNP 348 , KNP 355 , KNP 054 , KNP 5134 dan 12 RIB, kapal Navigasi KN.Edam, KN Enggano , Kapal BTKP, KN Mita Utama, dan lain sebagainya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement