Begitu juga pada saat pemungutan suara. Tito menyebut dengan adanya peraturan KPU yang mengatur kedatangan calon pemilih ke bilik suara, maka potensi kerumunan bisa diatasi. Tito menambahkan adanya aturan tersebut membuat ritme kerja penyelenggara pemilu menjadi konstan.
"Yang datang sudah bisa diprediksi dan biliknya cukup, nah ini di masa pemungutan suara ini relatif baik," ungkapnya.
"Sehingga hasil annev dengan Satgas Covid menunjukan bahwa tingkat kepatuhan mulai dari kampanye sampai pemungutan suara kepatuhan pada protokol itu antara 89 sampai 96 persen, artinya 89 persen pemilih dan penyelenggara itu patuh pada protokol kesehatan," imbuhnya.
Dari sisi tingkat partisipasi pemilih, Tito mengapresiasi capaian partisipasi pemilih pilkada 2020 yang secara umum mencapai 76,09 persen. Capaian tersebut mendekati target KPU yaitu 77,5 persen.
"Dan ini melampaui partisipasi pemilih voters turn out pilkada 2015, pilkada yang sekarang ini dipilkadakan daerahnya. Dengan angka ini saya kira salah satu keberhasilan bangsa kita," ujarnya.