Selasa 19 Jan 2021 11:50 WIB

KNKT: Sangat Sulit Cari Kotak Hitam tanpa ULB

ULB yang menempel di CVR sudah lepas sehingga sangat menyulitkan untuk mencarinya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito berjalan di dekat puing-puing bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 usai konferensi pers di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/1). Basarnas kembali memperpanjang operasi SAR pencarian Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga tiga hari kedepan. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

Saat ini, Basarnas dan tim gabungan masih melakukan operasi SAR. Selain mencari korban, Basarnas dan tim gabungan juga masih mencari satu kotak hitam lagi yakni cockpit voice recorder (CVR).

Sebelumnya, Basarnas menetapkan rencana operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC yang dilakukan hari ini (19/1). Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, operasi SAR di area pencarian bawah laut oleh tim penyelam juga telah dipersempit.

Terkait pencarian memori CVR, Bagus mengatakan, saat ini tim penyelam masih melakukan pencarian secara manual atau konvensional. Bagus menuturkan, kondisi bawah laut banyak terdapat serpihan pesawat dan berlumpur dan arus bawah air.

“Para penyelam cukup kesulitan dan membutuhkan waktu relatif lama. Ya, karena dua pinger atau underwater locator beacon (ULB) CVR tersebut sudah terlepas dan telah ditemukan bersamaan dengan penemuan Flight Data Recorder (FDR). Sementara temuan terakhir tim penyelam merupakan casing atau bungkus CVR,” jelas Bagus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement