REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menetapkan rencana operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC yang akan dilakukan besok (19/1). Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan operasi SAR di area pencarian bawah laut oleh tim penyelam juga telah dipersempit.
“Pencarian difokuskan pada posisi koordinat jatuhnya pesawat,” kata Bagus di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Senin (18/1).
Dia menjelaskan, tim selam dibagi menjadi empat sektor area dan masing-masing luas areanya 15 meter persegi dengan kedalaman air 16,4 meter. Sektor 1 oleh Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), sektor 2 oleh Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Pengintaian Amfibi (Taifib), sektor 3 oleh Basarnas Special Froup (BSG), Polisi, Bea Cukai, Bakamla, Possi, Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) dan Potensi SAR lainnya, dan sektor 4 oleh Kopaska (Komando Pasukan Katak).
“Mereka melakukan penyelaman untuk mencari human body remains, material pesawat, dan memori Cockpit Voice Recorder (CVR) pada point-point yang telah diberi marking ROV,” jelas Bagus.