Senin 18 Jan 2021 17:06 WIB

Lonjakan Kasus Covid dari Klaster Keluarga Pascalibur Nataru

Satgas Covid-19 telah memprediksi fenomena lonjakan kasus pascalibur nataru.

Gugus Tugas RW 003 Kelurahan Pondok Labu merapikan tempat tidur yang akan digunakan untuk isolasi mandiri di Gedung Sasana Krida Karang Taruna, di Jalan Bango III , Pondok Labu, Jakarta, Senin (18/1). Gugus COVID-19 RW 003, Kelurahan Pondok Labu menyipakan Gedung Sasana Krida Karang Taruna sebagai tempat isolasi mandiri untuk warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan fasilitas lima tempat tidur. Gedung isolasi ini akan digunakan untuk antisipasi apabila Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan penuh.Prayogi/Republika.
Foto:

Fenomena meningkatnya jumlah kasus Covid-19 pascalibur nataru dari klaster keluarga terjadi di DKI Jakarta. Pada awal Januari contohnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan sebanyak 67 klaster keluarga baru dalam penyebaran Covid-19.

"Sudah teridentifikasi 67 klaster keluarga, dengan 210 kasus positif (Covid-19)," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas dalam rapat koordinasi 10 Provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi secara virtual melalui YouTube, Kamis (7/1).

Weningtyas mengatakan, setelah dilakukan penelusuran kontak (tracing), 67 klaster keluarga sempat melakukan perjalanan atau berlibur ke luar Jakarta selama libur Natal dan Tahun Baru. Sebagian besar mereka mendatangi daerah di Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Pada Ahad (17/1), DKI Jakarta kembali menyebutkan bahwa dari tambahan 2.559 pada Ahad (17/1), meyoritas berasal dari klaster keluarga dan komunitas. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, membenarkan, penambahan kasus banyak terjadi di lingkungan keluarga dan komunitas.

"Perlu tetap menerapkan 3M, di mana pun dan kapan pun. Maka, kita harus bekerja sama menekan laju penyebarannya," imbaunya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menilai, saat ini penguatan sinergi antarpihak sangat diperlukan untuk menghadapi makin banyaknya klaster keluarga di Ibu Kota.

DKI, kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Jumat, tengah melakukan penguatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tingkat RT dan RW sebagai inti utama untuk saling melengkapi dengan program dari pihak lainnya seperti Kampung Tangguh dari Polda Metro Jaya dalam menangani masalah Covid-19 secara komprehensif.

"Jadi, ada sinergi antar Pemprov bersama Forkopimda untuk penguatan karena semakin lama, klaster keluarga semakin banyak. Jadi, kami mulai dari keluarga yang harus betul-betul bagaimana, nanti kalau sekitarnya ada anggota keluarga yang terpapar Covid," katanya.

Widyastuti juga mengingatkan masyarakat bahwa seberapa banyak pun jumlah rumah sakit yang dikembangkan, seberapa banyak pun jumlah tempat tidur akan percuma jika tidak semuanya taat kepada protokol kesehatan yang menjadi salah satu kunci memutus mata rantai virus tersebut.

"Tapi sekali lagi, sebanyak apa pun tentu kalau kedisiplinan terhadap prokes, nggak disiplin nanti akan menjadi sumber penularan baru. Tadi, saran dari pak gubernur, kita harus pastikan diri, kita untuk tidak tertular tapi juga kita pastikan bahwa diri kita tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement