REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Lima sekolah di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat diliburkan selama sepekan. Pasalnya, ada 13 orang guru di sekolah tersebut dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap massal yang dilaksanakan daerah itu.
"Dari 984 guru yang sudah melaksanakan tes usap, terkonfirmasi 13 orang positif COVID-19 atau 1,34 persen dan mereka saat ini melakukan isolasi mandiri di rumah karena tidak ada gejala," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman di Padang Aro, Senin (18/1).
Sampai saat ini, katanya, tes usap bagi guru masih berlangsung di puskesmas terdekat dengan domisili yang bersangkutan. Bagi pasien yang dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala, isolasinya di rumah sakit, tetapi bagi yang tanpa gejala di rumah.
Akan tetapi, pasien positif tanpa gejala dan ingin isolasi di rumah sakit, pemkab setempat juga menyediakan tempatnya. Pelaksana tugas Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Solok Selatan Novrizon mengatakan ada lima sekolah yang diliburkan di empat kecamatan setelah ada guru dan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Awalnya libur bagi sekolah yang ada gurunya positif COVID-19 hanya tiga hari dan kami mengusulkan satu minggu dan disetujui oleh pimpinan," ujarnya.
Lima sekolah tersebut berada di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Pauah Duo, Sangir Jujuan dan Sangir Batang Hari. Kelima sekolah diliburkan agar tidak terjadi penyebaran COVID-19. Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Solok Selatan sebanyak 322 orang dengan rincian sembuh konversi dua kali 263 orang, dalam perawatan atau isolasi 55 orang dan meninggal empat orang.
Pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini melaksanakan isolasi mandiri 51 orang dan di RSUD setempat tiga orang. Total spesimen yang telah diperiksa di Solok Selatan sebanyak 16.878 orang dengan positivity rate 1,90 persen.