REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim relawan dari berbagai organisasi maupun petugas TNI mulai membagikan paket bantuan kebutuhan pokoknya kepada para pengungsi di semua titik pengungsian di wilayah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Wilayah Mamuju dan Majene diguncang gempa bumi 6,2 magnitudo.
"Semua bantuan yang diterima pemerintah kemudian ditampung dan langsung didistribusikan ke titik-titik pengungsian," ujar kontributor pewarta foto Antara, Ahad (17/1).
Bantuan yang terus berdatangan dari berbagai kalangan di luar Sulawesi Barat baik melalui jalur darat, laut dan udara yang didistribusikan oleh TNI maupun relawan kemanusiaan lainnya dikumpulkan oleh pemerintah daerah setempat.
Berdasarkan pantauan, pembagian paket kebutuhan pokok pada hari ketiga gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 itu, para pengungsi sudah mulai teratur dan tertib tidak seperti sehari sebelumnya yang berdesak-desakan.
"Hari ini, hari ketiga pembagian bantuan, warga atau pengungsi lebih tertib. Dibandingkan hari kedua, banyak warga pengungsi berebutan karena takut kehabisan," katanya.
Seperti pantauannya di Stadion Manakarra, di belakang Kantor Gubernur dan titik pengungsian lainnya, para warga sudah mulai tertib dan tidak berebutan.
Sebelumnya, pada gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang mengguncang Kota Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulbar, banyak bangunan maupun gedung-gedung roboh karena kuatnya guncangan tersebut.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan korban jiwa akibat gempa di Sulawesi Barat hingga Ahad (17/1) sebanyak 73 orang. Sementara korban luka-luka sebanyak 826 orang.
Sementara untuk jumlah pengungsi, BNPB mencatat sampai saat ini telah ada 27.850 orang yang mengungsi akibat gempa.