REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dua hari telah terjadi gempa berkekuatan besar di Sulawesi Barat (Sulbar) pada Kamis (14/1) dan Jumat (15/1). Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan tindakan medis dan pelayanan kesehatan di Sulbar bisa tetap berjalan.
Budi meninjau langsung ke tempat kejadian gempa di Sulawesi Barat, yakni RSUD Sulawesi Barat di Mamuju, Sabtu (16/1). Kedatangannya untuk memastikan tenaga kesehatan dalam kondisi aman dan pelayanan kesehatan bagi korban gempa terlaksana dengan baik. Menurut pantauan Budi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulbar tersebut kondisi fisiknya banyak kerusakan dipengaruhi oleh gempa sehingga banyak pasien yang ditempatkan di luar.
"Namun terlihat sudah ada tenda yang bagus dan teman-teman tenaga kesehatan dari Makassar juga sudah membantu, juga datang obat-obatan sudah lengkap agar beberapa tindakan operasi bisa dilakukan di sini. Saya berterima kasih pada dokter dan perawat yang sudah mau meluangkan waktu untuk datang ke sini," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (17/1).
Ia bahkan meminta kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk menangani korban gempa tersebut dipenuhi. Budi mengaku telah menangkap dan mendengarkan kebutuhan para korban. Mudah-mudahan pihaknya bisa segera memenuhi agar bisa melayani masyarakat di Mamuju dengan sebaik-baiknya.
Budi juga mengajak para dokter di sekitar daerah tersebut untuk datang membantu. Saat ini banyak dibutuhkan dokter terutama ortopedi. Respons bidang kesehatan dalam menangani gempa yaitu dengan mengaktifkan klaster kesehatan di Kabupaten Mamuju, menurunkan tim ke lokasi pukul 13.00 dengan pesawat Hercules. Kemenkes juga mengirimkan 25 ambulans, empat tenda peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, dan logistik kesehatan.