REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyebaran kasus positif aktif Covid-19 di Kota Bandung hingga Sabtu (16/1) kemarin telah mencapai 1.077 kasus dengan kasus harian mencapai 135. Total kasus kumulatif Covid-19 di Kota Bandung sendiri nyaris mencapai 7.000 kasus atau tepatnya 6.943.

Kasus pasien sembuh telah mencapai 5.705 dan kasus meninggal dunia sebanyak 161 orang. Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung terjadi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proposional yang dimulai sejak Senin (11/1) lalu.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir 10 kecamatan yang tertinggi kasus Covid-19 aktif yaitu Antapani 96 kasus, Coblong 62 kasus, Arcamanik 61 kasus, Cibeunying Kidul 58 kasus, Sukasari 54 kasus. Panyileukan 50 kasus, Sukajadi 48 kasus, Bandung Kulon 46 kasus, Cibiru 46 kasus dan Regol 43 kasus.

Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Kota Bandung menilai kondisi penyebaran Covid-19 saat ini sedang berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Kasus kumulatif konfirmasi positif Covid-19 hingga Ahad (10/1) di Kota Bandung telah mencapai 6.249, terdiri dari 742 kasus aktif, 5.350 kasus sembuh dan 157 kasus meninggal dunia.

"Perkemarin bahwa di Bandung untuk total konfirmasi 6.249, penambahan 85 kasus sehari. Kemudian yang konfirmasi aktif 742 nambah 85, Bandung  sedang mengkhawatirkan. Sembuh 5.350 dan meninggal 157," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (11/1).

Ia melanjutkan, keterisian tempat tidur di ruang isolasi di rumah sakit di Kota Bandung mencapai 1.136 unit atau mencapai 89.87 persen. Keterisian tempat tidur idealnya hanya sampai 60 persen sedangkan isolasi mandiri di hotel sudah mencapai 93.37 persen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika