Sabtu 16 Jan 2021 23:51 WIB

Jasad Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Dibawa ke Lampung

Dua warga lain yang menjadi korban belum ada kabar.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Joko Sadewo
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mendampingi penerimaan jenazah Sriwijaya Air di Bandara Radin Inten II Lampung, Sabtu (16/1).
Foto: dok.Humas Polda Lampung
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mendampingi penerimaan jenazah Sriwijaya Air di Bandara Radin Inten II Lampung, Sabtu (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Satu dari tiga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 asal Lampung berhasil teridentifikasi tim Disaster Victim Indetification (DVI) Mabes Polri, Sabtu (16/1). Jasad penumpang bernama Pipit Piyono itu dibawa ke kampung halamannya Desa Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad dan tim Trauma Healing Polda Lampung mendampingi penyerahan jenazah Pipit Piyono (25 tahun) kepada keluarganya di Bandara Radin Inten II Branti, Lampung, Sabtu siang. Pandra memberikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban.

Dari Bandara Radin Inten II, pengantaran jenazah Pipit Piyono ke kampungnya mendapat pengawalan dari petugas hingga ke rumah duka. Menurut Pandra, jasad Pipit Piyono masuk dalam daftar enam penumpang yang kembali teridentifikasi tim DVI Mabes Polri pada Kamis (14/1). Enam penumpang yang teridentifikasi adalah Ricko, Ihsan Adlan, Supiyanto, Mia Trestiyani, dan Yohanes Suhendri.

Dari tiga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 asal Lampung, baru Pipit Piyono, yang sudah teridentifikasi. Sedangkan Sugiono Efendi (31) dan Yohannes (27) belum teridentifikasi. Memang ada nama Yohanes Suhendri  yang sudah teridentifikasi. Namun itu bukan Yohannes yang berasal dari Lampung. “Baru Pipit Piyono teridentifikasi tim DVI,” kata Pandra kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Sabtu (16/1).

Polda Lampung masih menunggu kabar dari dua penumpang tersebut. Menurut dia, sampelnya DNA ante mortem keduanya telah diambil tim DVI Polda Lampung beberapa waktu lalu.

 

Perangkat Desa Toto Makmur Eko Febriyanto mengatakan, Pipit merupakan satu dari tiga warga desanya, yang menjadi korban kecelakaan pesawat SJ 182. Dua korban lainnya belum ada kabar. Pihak keluarga masih menungga informasi dari Jakarta, termasuk dari pendamping keluarga yang telah berangkat ke Jakarta.

Keluarga dan kerabat korban yang ditemukan sudah menggelar doa di rumah duka. Keluarga dan warga Desa Toto Makmur berharap dua korban lainnya dari desa tersebut segera ditemukan.

 Menurut dia, ketiga korban berpamitan dengan keluarga pada 8 Januari 2021. Tapi, mereka pergi ke Bandar Lampung terlebih dahulu untuk mengurus persyaratan berangkat menggunakan pesawat menuju Pontianak. Ketiga korban tersebut, kata dia, bukan satu keluarga, tapi satu desa. Sugiono mengajak dua warga lainnya untuk bekerja di Pontianak sebagai buruh bangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement