Sabtu 16 Jan 2021 16:24 WIB

Keluarga Korban Sriwijaya Air Lampung Jemput Jenazah

Keluarga merasa bersyukur setelah korban dapat ditemukan dan diidentifikasi.

Anggota Polri membawa kantong jenazah dari korban pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/1/2021). Pada hari ketujuh operasi pencarian puing dan korban Sriwijaya Air SJ182, penyelam Basarnas menemukan 13 kantong yang merupakan bagian tubuh korban.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Anggota Polri membawa kantong jenazah dari korban pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/1/2021). Pada hari ketujuh operasi pencarian puing dan korban Sriwijaya Air SJ182, penyelam Basarnas menemukan 13 kantong yang merupakan bagian tubuh korban.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Keluarga salah seorang korban Sriwijaya Air asal Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung yang telah teridentifikasi menjemput kedatangan jenazah di Bandara Radin Inten II Lampung. "Saya datang hari ini hendak menjemput salah seorang keluarga kami Pipit Piyono yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya pada tanggal 9 Januari lalu," ujar paman korban Sabar di Lampung Selatan, Sabtu (16/1).

Ia mengatakan meski masih berduka, dia beserta keluarga merasa bersyukur setelah korban dapat ditemukan dan diidentifikasi. "Kami sangat bersyukur atas ditemukannya keluarga kami, dan rencananya akan kami bawa pulang untuk dimakamkan secara langsung," ucapnya.

Baca Juga

Ia menjelaskan berdasarkan rencana keluarga korban Pipit Piyono akan dimakamkan di Tiyuh (kampung) Toto Makmur di Kabupaten Tulang Bawang Barat. "Rencananya akan dimakamkan di Tiyuh Toto Makmur di Kabupaten Tulang Bawang Barat tepatnya di kediaman korban," katanya lagi.

Menurutnya, berdasarkan prosedur keluarga telah menyetujui bahwa tidak ada prosesi pembukaan peti jenazah. "Sesuai prosedur peti memang tidak boleh dibuka, namun perwakilan keluarga yakni istri dan saudara korban telah melihat jenazah secara langsung saat proses identifikasi," ucapnya.

Ia mengatakan sebelum kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta terjadi, korban Pipit Piyono telah berpesan kepada keluarga untuk memakamkan dirinya di samping liang lahat anak korban. "Sebelum berangkat sempat berpesan seandainya dia tiada agar dimakamkan bersebelahan dengan kuburan anaknya yang telah terlebih dahulu meninggal dunia," katanya lagi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement