REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta industri jasa keuangan di Indonesia jangan hanya melayani pelaku usaha besar saj. Industri keuangan perlu mendukung pengembangan UMKM terutama dari sisi kemudahan akses dalam memperoleh pembiayaan.
“Saya mengajak industri jasa keuangan untuk terus meningkatkan pengembangan UMKM, akses UMKM untuk memperoleh pembiayaan, dan jangan hanya melayani yang 'besar-besar' saja, yang 'itu-itu' saja,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021, yang digelar secara daring, Jumat malam.
Presiden menegaskan, pelaku usaha kecil yang memiliki potensi skala berkembang menjadi besar juga harus diberikan prioritas akses pembiayaan. Terutama bagi pelaku usaha di sektor informal.
Menurut Presiden, UMKM juga harus dipermudah dan dilayani dengan cepat. “Saya sudah sampaikan beberapa hal ke Kemenkeu kepada Menko Ekonomi agar kita siapkan regulasi sebuah peraturan yang jauh ke depan, advance, dan meninggalkan cara-cara lama, peraturan-peraturan yang sudah usang,” katanya.
Peraturan yang dimaksud disebutnya sudah sangat ketinggalan di dunia global, sehingga diperlukan regulasi yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi. “Dan kita berharap juga generasi muda, UMKM, yang belum bankable juga bisa dapat mengembangkan skala usahanya, kedit usaha rakyat, wakaf mikro bisa dimanfaatkan segmen masyarakat yang lebih luas dan lebih produktif,” katanya.
Ia mengatakan, semua pihak diharapkan turut serta membangun pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan dapat dinikmati bersama oleh seluruh rakyat.