REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menutup sementara operasional Pelabuhan Mamuju, Sulawesi Barat. Penutupan pelabuhan dilakukan menyusul bencana gempa bumi tektonik berkekuatan 6.2 magnitudo yang terjadi di wilayah Majene, Jumat (15/1).
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan saat ini ASDP menutup sementara operasional Pelabuhan Mamuju sampai kondisi kembali normal. "Laporan dari lokasi, akses komunikasi dan jaringan listrik masih terputus total," kata Shelvy, Jumat (15/1).
Dia menambahkan, akses jalan dan jembatan menuju ke pelabuhan juga terputus. Menurutnya, saat ini di Pelabuhan Mamuju hanya beroperasi KMP Laskar Pelangi milik PT Jembatan Nusantara yang melayani lintas Kariangau (Balikpapan)-Mamuju.
"Dengan kondisi saat ini, operasional KMP Laskar Pelangi ditunda dulu sampai situasi aman untuk pelayanan dan pelayaran, dan kondisi dermaga di Pelabuhan telah dipastikan siap untuk beroperasi kembali," jelas Shelvy.
Sebelumnya, gempa yang berlangsung pada pukul 02.28 WITA tersebut menimbulkan kerusakan pada beberapa gedung dan sarana publik. BMKG saat ini mengimbau masyarakat di wilayah tersebut tetap siaga untuk mengantisipasi gempa susulan. Masyarakat diminta mengindari bangunan tinggi untuk mengantisipasi gempa susulan.