REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berbela sungkawa atas meninggalnya Syekh Ali Jaber pada Kamis (14/1). Uu mengaku merasa kehilangan sosok almarhum.
"Jelas (kehilangan)," ucapnya di Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (14/1).
Menurutnya, almarhum merupakan sosok yang dapat diterima oleh semua kalangan. Hal itu dirasakan Uu, yang juga menjadi pimpinan Pesantren Miftahul Huda di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Sebagai bagian dari komunitas pesantren, ia menilai, Syekh Ali Jaber adalah seorang ulama itu kan bisa diterima di berbagai komunitas keagamaan. Termasuk diterima di pondok pesantren tradisional.
Ia mencontohkan, Syekh Ali Jaber sangat diterima di Pesantren Miftahul Huda, yang notabene merupakan pesantren tradisional (belajar kitab salafiyah). Ia juga tak jarang berkomunikasi dengan almarhum.
"Kadang kan ada kiai yang elitis, yang hanya masuk komunitas tertentu. Kalau beliau masuk berbagai segmen," katanya.
Apalagi, lanjut dia, Syekh Ali Jaber selalu memberikan keteduhan dalam setiap ceramahnya. Uu berdoa, almarhum meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.