REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, penyintas atau orang yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 tidak menjadi prioritas dalam tahap awal vaksinasi virus corona. Sebab, kata dia, secara alami antibodi sudah terbentuk dalam tubuh penyintas.
"Sebenarnya seorang penyintas begitu sudah pernah terinfeksi secara alami di dalam tubuh terbentuk antibodi sehingga penyintas tidak menjadi prioritas," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/1).
Untuk diketahui, secara umum sasaran penerima vaksin yang sudah ditentukan selanjutnya akan dilakukan screening dan verifikasi oleh tim vaksinasi di masing-masing wilayah. Dalam proses itu, ada 16 pertanyaan yang diberikan kepada calon penerima vaksin. Salah satu pertanyaannya adalah, pernah terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak.
Dia menjelaskan, jika seseorang tidak mengetahui dirinya pernah terkonfirmasi positif Covid-19, lantaran tidak merasakan gejala (OTG) dan disuntik vaksin, maka tidak menjadi masalah. Menurutnya tidak akan ada efek samping yang ditimbulkan.
"Jadi seandainya ada kejadian karena tidak tahu, kalian anak muda, selama ini ternyata positif (Covid-19), selama ini tidak terasa, tidak ada gejala padahal enggak pernah periksa, ya enggak apa-apa," jelas dia.
"Enggak (ada efek samping). Dalam tubuhnya kan sudah ada antibodi, jadi ya double," sambung dia menjelaskan.
Vaksinasi Covid-19 tahap pertama sudah dimulai di Tanah Air. Diawali dengan penyuntikkan vaksin terhadap Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1). Hari ini sejumlah wilayah di Indonesia juga sudah memulai vaksinasi perdana, diwakili pejabat dan sejumlah tokoh.
Vaksinasi di DKI Jakarta sendiri akan dimulai Jumat esok. Diawali perdana oleh 21 orang pejabat dan tokoh publik. Gubernur DKI Anies Baswedan serta wakilnya Ahmad Riza Patria dipastikan tidak masuk sasaran penerima vaksin Covid-19. Sebab, keduanya memiliki riwayat sebagai penyintas.
"Tentu Pak Gubernur dan wakil gubernur karena ada riwayat terkonfirmasi positif (Covid-19), tidak menjadi sasaran (vaksinasi) pada saat ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti saat dihubungi, Rabu (13/1).