REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hingga saat ini, pihak keluarga pilot Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh pada Sabtu (9/1), Kapten Afwan, belum mendapat kabar. Untuk kali pertama, keluarga melaksanakan sholat gaib di kediaman Kapten Afwan.
"Ini yang pertama di rumah duka. Tapi sebelumnya, pada Selasa (12/1) kemarin pihak keluarga juga sudah melaksanakan sholat ghaib di Masjid Ad Daulah dekat rumah," ujar salah seorang perwakilan keluarga, Saiful Anwar, Rabu (13/1).
Saiful menjelaskan, pelaksanaan sholat ghaib ini juga merupakan wujud keikhlasan pihak keluarga. Di mana, kondisinya saat ini petugas gabungan mulai menemukan serpihan badan pesawat satu per satu di lokasi kejadian. Namun, beda halnya dengan keberadaan ayah tiga orang anak itu, yang belum ditemukan.
"Karena di lokasi pencarian sudah ada tiga jenazah yang ditemukan, dengan berbagai masukan, pihak keluarga sudah menerima dan ikhlas. Marena ini takdir dari Allah, dan pihak keluarga juga tidak mau larut dalam kesedihan," ucapnya.
Meski demikian, lanjutnya, pihak keluarga juga mengaku jika suatu saat nanti jasad atau potongan tubuh Kapten Afwan ditemukan, keluarga akan melakukan proses penguburan jenazah sebagai mana mestinya.
"Kalau nanti jenazah atau potongan tubuh ditemukan, kita akan proses seperti jenazah pada umumnya. Rencananya pihak keluarga bakal memakamkan jasad Kapten Afwan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rajeg," jelasnya.
Pelaksanaan sholat ghaib kali ini dilaksanakan di kediaman Kapten Afwan, tepatnya di perumahan Bumi Cibinong Endah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Jamaahnya sendiri dibatasi tidak boleh lebih dari 15 orang, mengingat saat ini kondisi masih di tengah pandemi Covid-19. Mereka yang hadir merupakan keluarga, kerabat dan jamaah pengajian RW setempat. Pelaksanaan sholat gaib itu dilakukan selepas Isya.