Rabu 13 Jan 2021 15:18 WIB

Cara Mengatasi Ketakutan Vaksinasi Covid-19?

Rasa khawatir terhadap pelaksanaan vaksin Covid-19 adalah hal yang wajar dan alamiah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Karya Jaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (13/1/2021). Simulasi tersebut digelar sebagai persiapan penyuntikan vaksin COVID-19 yang rencananya akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang pada 14 Januari.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Karya Jaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (13/1/2021). Simulasi tersebut digelar sebagai persiapan penyuntikan vaksin COVID-19 yang rencananya akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang pada 14 Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah RI sebentar lagi akan melaksanakan vaksinasi COVID-19. Adanya vaksin dalam waktu singkat menimbulkan harapan baru, tetapi juga menimbulkan kecemasan akan keamanannya, meskipun telah disetujui penggunaannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa cemas terhadap vaksin Covid-19? Menurut Psikiater Lahargo Kembaren rasa cemas, takut, khawatir terhadap pelaksanaan vaksin Covid-19 adalah hal yang wajar dan alamiah.

Baca Juga

"Ceritakan mengenai perasaan tersebut pada orang yang kita percaya agar bisa lebih lega," ujar dr. Lahargo, Rabu (13/1).

Dokter Lahargo menyarankan agar untuk mencari informasi dari sumber yang dapat dipercaya, karena menurutnya rasa takut dan cemas biasanya muncul karena ketidaktahuan.

"Cari tahu sebanyak-banyaknya terutama mengenal apa yang kita khawatirkan, misalnya efek samping dan bagaimana mengatasinya, bagaimana rekomendasinya, seperti apa proses pembuatan vaksin, dan lainnya," jelasnya.

Selain itu, hindari berita-berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya, yang sifatnya menakut-nakuti. Berita hoaks yang tidak jelas akan menambah kecemasan kita. Hindari juga meneruskan berita berita yang demikian ke orang lain.

"Saring sebelum sharing," katanya.

Ia juga menambahkan, agar untuk mempertimbangkan untung dan risikonya. Banyak yang takut bahwa vaksin tidak aman. Akan tetapi, bila tidak divaksin maka risiko tertular virus corona tetap besar yang dapat menimbulkan kesakitan dan kematian. Oleh karena itu, ia menyarankan agar membuat keputusan yang bulat bahwa apa yang akan dilakukan adalah untuk membawa kebaikan.

"Kita memang tidak mengetahui semuanya, tetapi vaksin akan meningkatkan imunitas tubuh kita melawan infeksi virus corona dan risiko menularkan ke orang lain juga berkurang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement