Selasa 12 Jan 2021 18:54 WIB

Wiku Beri Peringatan Sistem Kesehatan Indonesia Bisa Lumpuh

Sistem kesehatan akan lumpuh jika Indonesia gagal menekan laju penularan Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memperingatkan sistem kesehatan di Indonesia akan lumpuh jika pemerintah dan masyarakat gagal menekan laju penambahan kasus positif. Penambahan kasus positif harian pada beberapa hari terakhir ini yang bahkan mencapai lebih dari 10 ribu kasus pun harus diwaspadai seluruh pihak.

“Apabila angka ini terus meningkat dan menyebabkan kasus rumah sakit penuh, maka sangat berpotensi untuk menaikkan angka kematian akibat Covid-19. Sistem kesehatan kita akan lumpuh,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/1).

Baca Juga

Satgas melaporkan 10 besar provinsi memiliki tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi dan ICU lebih dari 60 persen. Tingkat keterisian tempat tidur di DKI Jakarta yang tertinggi yakni mencapai 82 persen, Banten mencapai 81 persen, DIY sebesar 78 persen, Jawa Barat sebesar 75 persen, dan Jawa Timur sebesar 71 persen.

Sedangkan tingkat keterisian kamar di Sulawesi Selatan mencapai 71 persen, Jawa Tengah sebesar 71 persen, Sulawesi Tengah sebesar 65 persen, Kalimantan Timur sebesar 64 persen, dan Lampung sebesar 63 persen.

“Apabila tempat tidur di fasilitas kesehatan penuh 100 persen, maka pasien-pasien Covid-19 baru, terlepas dari tingkat keparahan penyakitnya dan kebutuhannya atas penanganan di rumah sakit, tidak akan bisa ditangani,” jelas Wiku.

Hal ini disebabkan rumah sakit tak memiliki kapasitas lagi untuk menangani para pasien tersebut. Sebab, fasilitas dan tenaga kesehatan di rumah sakit juga terbatas. Wiku menyebut, petugas kesehatan di rumah sakit yang memiliki tingkat keterisian 60-70 persen saat ini sudah sangat kewalahan menangani para pasien Covid-19.

“Apabila terus meningkat, maka beban tenaga kesehatan akan semakin besar dan potensi penularan Covid-19 pada tenaga kesehatan juga akan semakin meningkat,” tambahnya.

Wiku menilai, jika sistem kesehatan di Indonesia sudah lumpuh, maka tak hanya merugikan para pasien Covid-19 namun juga seluruh masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ini akan sangat terdampak dan para tenaga kesehatan akan semakin kewalahan menangani pasien.

“Sehingga angka kematian di Indonesia bisa meningkat bukan semata-mata karena Covid-19, namun juga karena penyakit-penyakit lain yang tak dapat ditangani akibat penuhnya rumah sakit,” jelasnya.

Karena itu, Wiku mengingatkan masyarakat dan juga pemerintah daerah agar tak meremehkan pandemi ini. Masyarakat pun dimintanya agar tak abai menjalankan protokol kesehatan.

Satgas mencatat penambahan kasus harian pada hari ini kembali mencapai angka 10.047 dengan jumlah kasus aktif sebesar 126.313 atau 14,9 persen. Sedangkan kasus sembuh kumulatif sebesar 695.807 atau 82,2 persen dan kasus meninggal kumulatif mencapai 24.645 atau 2,9 persen.

Penambahan jumlah kasus kematian akibat Covid-19 pada hari ini bahkan mencapai rekor terbaru. Satgas melaporkan, sebanyak 302 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir ini dan menjadikan total kasus meninggal karena Covid-19 mencapai 24.645 orang.

 

photo
Indonesia sumbang 0,89 persen kasus Covid-19 di dunia - (Republika)

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement