REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kenaikan kasus positif tercatat sebesar 20,6 persen pada pekan ini dibandingkan pekan sebelumnya. Kenaikan tersebut dinilai cukup besar sehingga harus diwaspadai semua pihak.
“Sebagai pembanding, pada minggu sebelumnya juga terjadi kenaikan kasus namun hanya sekitar 7,9 persen. Hal ini tentunya dikontribusikan dari penambahan kasus harian yang angkanya sangat besar beberapa hari terakhir yaitu mencapai 9 ribu bahkan 10 ribu seperti hari ini,” jelas Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/1).
Kenaikan kasus positif ini disumbang oleh lima daerah dengan kenaikan tertinggi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan juga Jawa Tengah. Pada pekan ini di DKI Jakarta sendiri mengalami kenaikan kasus sebesar 3.562. Padahal pada pekan lalu, DKI Jakarta hanya mengalami kenaikan sebesar 502 kasus dalam sepekan.
“Ini artinya terjadi perkembangan ke arah yang lebih buruk ditandai dengan kasus mingguan yang naik 7 kali lipat,” ujarnya.
Setelah Jakarta, kemudian disusul Jawa Barat yang mengalami kenaikan sebesar 2.196 kasus. Kemudian Kalimantan Timur naik 696 kasus, Jawa Timur naik 639 kasus, dan Jawa Tengah naik 484 kasus.
Lebih lanjut, Wiku mengatakan, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan pemerintah saat ini diharapkan dapat menekan penambahan kasus yang terjadi. Sehingga pada pekan-pekan selanjutnya penambahan kasus positif dapat semakin menurun.
“Semoga dengan disiplin seluruh lapisan masyarakat dalam menangani kebijakan kegiatan pembatasan ini, penularan dapat semakin menurun, sehingga tidak lagi terjadi penambahan kasus harian dan mingguan yang sangat besar,” kata Wiku.