REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK LINGGAU -- Melalui kerjasama program "Dokter Kita", Siloam Hospitals Silampari menggelar edukasi kesehatan bertajuk "Ciri dan Gejala Covid-19 pada Pernapasan. Dokter spesialis paru paru dari Siloam Hospitals Silampari, dr. Indra Barata, Sp.P., melalui kanal Instagram Live mengatakan, virus Corona selain secara umum merusak sistem pernapasan pada organ manusia, virus inipun dapat menginfeksi organ paru paru dari tingkat akut hingga penyebab kematian.
"Dan pada beberapa kasus yang kami tangani, penanganan kasus dari virus corona ini menyebabkan "Pneumonide" atau infeksi pada organ paru paru", tutur dr Indra Barata SpP, Sabtu (9/1).
Menurut Indra, selain tiga gejala umum terpapar Corona yaitu timbulnya demam tinggi hingga diatas suhu 38 derajat Celcius dari suhu normal badan, batuk kering dan sesak nafas, terdapat pula gejala khusus lainnya, yaitu timbul diare, sakit kepala, hilangnya kemampuan mencium aroma bau (anosmia), iritasi mata hingga timbul ruam di kulit.
"Mengikuti gejala terpaparnya tubuh oleh virus Corona ini dalam rentan waktu 10 hari, sebagian pasien akan mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut "Happy Hypoxia", ungkap Indra Barata. Adapun dalam pendeteksian awal, kehadiran Virus dapat di deteksi melalui rekam Rontgen dan CT Scan Thorax serta pemeriksaan di laboratorium.
Di sesi terakhir edukasi, satu hal menarik yang disampaikan Dokter spesialis paru paru dari Siloam Hospitals Silampari, dr. Indra Barata, Sp.P., adalah mengenali perbedaan gejala dari penyakit radang paru (Pneumonide) dan akibat dari virus Corona. Menurut Indra, meski memiliki gejala yang mirip yaitu timbulnya peradangan pada paru namun, pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 sedikit berbeda dengan pneumonia yang biasa terjadi.