REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, kembali mempertimbangkan kebijakan mengizinkan sekolah tatap muka langsung di sekolah atau luar jaringan (luring) khsusus di pulau utama setelah melihat perkembangan kasus Covid-19 terkini. Terlebih, penolakan dari orang tua murid cukup banyak.
"Saya meminta masukan dari kepala sekolah sore ini," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Senin.
Apabila disepakati, maka pemerintah akan menghentikan rencana belajar tatap muka di sekolah hingga vaksin untuk anak tiba. Sesuai dengan surat keputusan bersama empat menteri, maka syarat kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah harus mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa.
Menurut Rudi, dari data sementara yang diterimanya banyak orang tua yang belum mengizinkan anaknya belajar langsung di sekolah. Namun, apabila yang setuju sekolah tatap muka langsung kurang dari 50 persen, maka kebijakan itu akan dihentikan. Sebaliknya, apabila yang setuju mencapai 75 persen, maka akan dilaksanakan.
"Karena dalam pendidikan, boleh dari rumah boleh tatap muka," kata dia.