Senin 11 Jan 2021 18:53 WIB

Pemulung dan Gelandangan di Balai Rehabilitasi Belajar Usaha

Hingga saat ini, sudah ada 28 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di balai.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Kamis (7/1).
Foto:

Pengelolaan tanaman porang, peternakan lele, peternakan ayam petelur, handycraft, pengelolaan sampah organik dan pupuk kompos ini akan menjadi pendapatan tambahan bagi para PM. Dalam waktu tidak terlalu lama, mereka akan punya tabungan yang cukup memadai.

Diharapkan dengan kondisi itu, saat pembangunan rusunawa telah rampung pada bulan Oktober atau November 2021, PM sudah beralih menjadi keluarga mandiri di rusunawa tersebut. Biaya sewa Rusunawa rencananya akan dikelola menjadi modal untuk membuat koperasi bagi PM yang tinggal di Rusunawa. 

"Jadi pelayanan yang diberikan itu tuntas, termasuk mengakseskan berbagai peluang kerja di luar. Contohnya kemarin, pemulung diantar langsung oleh Mensos karena telah diterima bekerja di Grand Kamala Lagoon. Kita lihat beberapa potensi masih ada," Beber Harry.

Tidak sampai di situ, PM yang berada di Balai Karya "Pangudi Luhur" Bekasi Rabu mendatang (13/1) akan diberikan akses untuk perekaman identitas kependudukan yang diadakan di Kemensos bekerja sama dengan Kemendagri. Akses ini untuk mempermudah PM mendapat bantuan sosial dari Kemensos.

Kemensos juga menghadirkan Himbara yaitu Bank Mandiri untuk membantu membukakan rekening tabungan bagi PM yang sudah memiliki identitas. Pendapatan PM selama di balai akan dimasukkan ke dalam tabungan. "Himbara akan siapkan dashboard-nya," sebut Harry.

 

Harry mengungkapkan, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatasi masalah sosial dengan mengedepankan kolaborasi  Kementerian/Lembaga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement