Senin 11 Jan 2021 18:53 WIB

Pemulung dan Gelandangan di Balai Rehabilitasi Belajar Usaha

Hingga saat ini, sudah ada 28 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di balai.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Kamis (7/1).
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Dirjen Rehabilitasi Sosial, Kemensos, Harry Hikmat, melakukan penanaman porang tahap pertama sebanyak 350 pohon di lahan seluas 0,5 hektare di lahan Balai Karya 'Pangudi Luhur' Bekasi. Tanaman porang merupakan salah satu komoditas tanaman yang umbinya punya nilai ekonomi tinggi.

Pada Senin (11/1), Kementerian Sosial RI bersama Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) serta Penerima Manfaat (PM), melakukan penanaman tanaman porang. Langkah ini sebagai upaya proses rehabilitasi sosial bagi para penghuninya. 

Harry menilai, kegiatan ini akan memberikan kemanfaatan pada PM yang latar belakangnya pemulung, pengemis hingga tuna wisma yang telah tinggal di Balai Karya "Pangudi Luhur" Bekasi. "Per hari ini sudah ada 28 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di balai," ujar Harry dalam keterangan pers, Senin (11/1).

Mereka sudah mengikuti berbagai kegiatan mulai dari daur ulang sampah organik yang diubah menjadi pupuk kompos. Kemudian, sampah non organik menjadi produk bernilai ekonomi seperti packing untuk merchandise, lukisan dari pelepah pisang dan banyak kreatifitas lainnya.

Selain itu, ada juga peternakan ikan lele yang akan diberikan kepada PM agar para PM melakukan aktivitas memberikan makan ikan lele. Mereka akan diberi tanggung jawab masing-masing.

Kolam lele ini juga akan dijadikan tempat pemancingan ikan untuk umum. Hasil pancingan bisa dijual dan dimasak di warung makan yang akan dibuka di sekitar Balai Karya "Pangudi Luhur" Bekasi. 

Harry mengungkapkan, rencananya warung pecel lele, yang sempat ditawarkan Mensos, sekarang sedang disiapkan. "Beberapa pujasera juga disiapkan di samping lahan bakal rusunawa. Lahan rusanawa yg akan dibangun seluas 3.000 m2, terdiri dari 5 lantai dan bisa menampung 100 keluarga," ujar Harry.

Selain itu, ada juga peternakan ayam petelur. Misal untuk ayam petelur sudah direncanakan masing-masing PM mengurus sebanyak 18 ekor, jadi setiap hari akan ada telur ayam yang dikelola oleh setiap PM. Telur ayam tersebut langsung dijual dan dipasarkan ke Balai-Balai Rehabilitasi Sosial milik Kemensos di wilayah Jabodetabek dan juga untuk dipasarkan di beberapa toko maupun warung.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement