Ahad 10 Jan 2021 17:17 WIB

Megawati Tegaskan Visi-Misi Indonesia Hanya Satu

Visi dan misi NKRI hanya ada satu, yang terpatri dalam pembukaan UUD 1945

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Gita Amanda
Megawati dalam perayaan HUT ke-48 PDIP yang digelar secara daring, Ahad (10/1).
Foto: Dok istimewa
Megawati dalam perayaan HUT ke-48 PDIP yang digelar secara daring, Ahad (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menegaskan visi dan misi Indonesia haruslah hanya ada satu. Seperti yang berada dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Semoga menjadi perenungan bersama, sesungguhnya visi dan misi NKRI hanya ada satu, yang terpatri dalam pembukaan UUD 1945," ujar Megawati dalam perayaan HUT ke-48 PDIP yang digelar secara daring, Ahad (10/1).

Baca Juga

Menurutnya selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, banyak calon kepala daerah yang memiliki visi dan misinya sendiri, yang terkadang berbeda-beda. Namun setelah pelaksanaannya, Indonesia haruslah memiliki satu tujuan yang sama hingga 2024 nanti.

Pasalnya, momen elektoral selanjutnya akan dilakukan pada tiga tahun mendatang. Apalagi saat ini, katanya, teknis penyelengaraannya nanti masih dibahas oleh DPR dan pemerintah.

"Kita renungkan bersama, saat pemilihan umum serentak dilakukan dengan pemilihan kepala daerah, saat itu juga setiap calon akan menyampaikan visi dan misinya. Bayangkan ada berapa visi misi yang akan disuarakan di 2024," ujar Megawati.

Menurutnya, perbedaan visi dan misi itu tak perlu terjadi antara para pemimpin bangsa. Sebab, Indonesia saat ini memiliki Pancasila yang dapat menuntun bangsa ini ke arah yang lebih baik ke depannya.

"Pancasila adalah jalan kebudayaan dan sekaligus kepribadian bangsa Indonesia. Kondisi sulit bukan menjadi alasan untuk kehilangan kepribadian bangsa yang dikenal dengan semboyan sepi ing pamrih, rame ing gawe," ujar Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.

Cita-cita bangsa, kata Megawati, tak boleh terhalang oleh keinginan individual tertentu saja. Karena hal itu dapat mengikis semangat demokrasi dan gorong royong yang ada dalam Pancasila.

"Ini adalah momentu yang tepat bagi kita semua untuk ada dalam satu semangat, semangat gotong royong Pancasila. Tunjukkan dan hidupkan toleransi dan solidaritas di jiwa segenap bangsa," ujar Megawati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement