Ahad 10 Jan 2021 15:33 WIB

Bea Cukai Kerahkan Tim Patroli Cari Pesawat Sriwijaya Air

Bea Cukai menerjunkan 18 orang petugas menggunakan kapal patroli BC 9006

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Tim patroli laut Bea Cukai dari Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Priok melakukan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di sekitaran perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).
Foto: dok bea cukai
Tim patroli laut Bea Cukai dari Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Priok melakukan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di sekitaran perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim patroli laut Bea Cukai dari Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Priok melakukan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di sekitaran perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).

 

Baca Juga

Bea Cukai menerjunkan 18 orang petugas yang terdiri dari satu orang nahkoda, tiga orang anggota satuan tugas, dan 14 anak buah kapal dengan menggunakan kapal patroli BC 9006 untuk melakukan pencarian ini.

 

Nahkoda kapal patroli BC 9006 Sulaiman menyatakan, kegiatan kemanusiaan ini dilakukan atas inisiatif PSO Bea Cukai Tanjung Priok setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Kanwil Bea Cukai Jakarta dan Direktorat Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai. “Kegiatan ini kami lakukan secara terkoordinasi dan dipimpin langsung oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas),” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Ahad (10/1).

 

Kapal patroli Bea Cukai BC 9006 bertolak dari dermaga PSO Tanjung Priok menuju perairan di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB. Pada Ahad pukul 01.10 WIB dini hari, kapal patroli BC 9006 bersandar pada Kapal Basarnas KN SAR Wisnu untuk melakukan koordinasi terkait proses pencarian.

 

“Sejak pukul 05.00 WIB kapal patroli BC 9006 bersama tim dari berbagai instansi telah melakukan penyisiran di perairan sekitar Pulau Lancang. Kami menerima hasil temuan kapal nelayan sebanyak dua kali pada pukul 07.41 WIB dan 09.49 WIB. Temuan tersebut diduga bagian tubuh manusia,” kata Sulaiman.

 

Atas temuan tersebut, kapal patroli BC 9006 kembali bersandar ke kapal Basarnas KN SAR Wisnu untuk menyerahkan temuan tersebut. Hingga saat ini proses penyisiran dan pencarian masih terus dilakukan, kapal patroli BC 9006 masih terus berjaga di sekitar perairan tersebut untuk menunggu arahan selanjutnya dari Basarnas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement