REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan Bandara Supadio, Pontianak, membuka Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 sebagai Pusat Layanan Keluarga Penumpang (Family Assistance Center). Di Posko Crisis Center ini Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara, TNI/Polri, Sriwijaya Air, PT Angkasa Pura II dan stakeholder terkait lainnya akan memberikan asistensi dan seluruh keperluan bagi keluarga penumpang di masa yang sulit ini.
Posko Crisis Center di Bandara Soekarno-Hatta berlokasi di area kedatangan Terminal 2D, dan difungsikan juga sebagai lokasi pertemuan maskapai dengan keluarga penumpang. Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan Posko Crisis Center beroperasi setiap hari selama 24 jam (24/7).
“Kementerian Perhubungan serta Otoritas Bandara Wilayah I Soekarno-Hatta dan TNI/Polri bersama personel PT Angkasa Pura II, Sriwijaya Air, serta instansi terkait lainnya seperti Jasa Raharja dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan, bersiap di Posko Crisis Center Terminal 2D untuk memberikan asistensi penuh kepada keluarga penumpang di masa sulit ini,” kata Agus Haryadi.
Agus mengatakan kepada keluarga penumpang, Posko Crisis Center Terminal 2D menyiapkan shuttle bus untuk mengantar ke Posko Ante Mortem-DVI di RS Polri, Jakarta Timur. Bagi keluarga penumpang yang hadir di Posko Crisis Center, Sriwijaya Air menyiapkan penginapan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. Sementara itu, PT Jasa Raharja di Posko Crisis Center melakukan pendataan keluarga penumpang.
Satgas Udara Penanganan Covid-19 juga bersiap di Posko Crisis Center Terminal 2D. Secara berkala, informasi terbaru terkait pencarian pesawat akan selalu diberikan kepada keluarga penumpang di Posko Crisis Center.