Sabtu 09 Jan 2021 14:27 WIB

Polres Banyumas Ungkap Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi

Hewan ini akan dijual pelaku secara daring antara Rp 500 ribu - Rp 1 juta per ekor.

Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) mengevakuasi burung nuri bayan dan landak jawa. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) mengevakuasi burung nuri bayan dan landak jawa. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Jawa Tengah, mengungkap kasus perdagangan satwa langka yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Kasus ini terungkap berkat informasi dari masyarakat terkait dengan dugaan perdagangan satwa langka yang dilindungi di wilayah Kecamatan Kedungbanteng," kata Kepala Satreskrim Polresta Banyumas Komisaris Polisi Berry di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (9/1).

Berdasarkan informasi tersebut, kata dia, pihaknya pada Jumat (8/1) segera melakukan penyelidikan dan akhirnya mendapati delapan ekor landak jawa (Hystrix javanica) di rumah terduga pelaku berinisial SP (29).

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan, terduga pelaku perdagangan satwa yang dilindungi tersebut berikut barang bukti segera diamankan dan dibawa ke Mapolresta Banyumas guna penyelidikan lebih lanjut.

Menurut dia, barang bukti tersebut berupa delapan ekor landak jawa, satu buah kandang jebakan, empat senapan angin kaliber 45 dan kaliber 53, serta satu unit telepon pintar Samsung Galaxy S7.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement