Sabtu 09 Jan 2021 02:27 WIB

BPPT Buat Aplikasi PC-19 untuk Lacak Suspek Covid-19

Aplikasi tersebut masih dimanfaatkan untuk internal BPPT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan aplikasi PC-19. Aplikasi ini berguna untuk melacak status kesehatan dan pergerakan orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan positif COVID-19.

"Aplikasi PC-19/20 yang dikembangkan PTIK (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk salah satunya fungsi 'tracing close contact' (pelacakan kontak dekat) COVID-19. PC-19 adalah versi umum, sementara PC-20 adalah versi penggunaan internal BPPT," kata Kepala BPPT Hammam Riza, Jumat (8/1).

Baca Juga

Aplikasi PC-19/PC-20 adalah aplikasi mobile berbasis android yang berguna untuk melakukan "self assessment" kesehatan. Aplikasi ini berguna untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membatasi penyebaran virus COVID-19 dengan menjaga jarak (physical distancing), dan membantu pemerintah untuk memetakan kluster-kluster penyebaran virus COVID-19.

Aplikasi tersebut menggunakan Bluetooth Low Energy untuk memantau pengguna lain di sekitarnya, dan mengakses basis data pasien orang dalam pemantauan (ODP)/pasien dalam pengawasan (PDP) serta hasil self assessment untuk status kesehatan pengguna.

Dengan aplikasi itu, pengguna dapat mengetahui status kesehatannya dan dapat menghindar dari area yang berpotensi tertular virus Corona penyebab COVID-19. Pemerintah dapat menentukan kluster pasien COVID-19 dengan mengetahui daftar orang-orang yang berdekatan selama 14 hari terakhir.

Hammam menuturkan secara rancangan, PC-19/PC-20 akan dihubungkan dengan sistem laporan hasil tracing, sistem pengambilan status kesehatan pengguna, dan sistem pendaftaran pemeriksaan COVID-19 ke laboratorium mobile biosafety level (BSL) 2 dan ke klinik BPPT.

Pemanfaatan PC-19 sampai saat ini hanya baru menyediakan modul "self assessment" di aplikasi Peduli Lindungi dan membantu proses pendaftaran ke laboratorium mobile BSL-2 BPPT. PC-20 sudah diminta dimanfaatkan oleh internal BPPT melalui kebijakan manajemen.

Hammam mengatakan sampai saat ini, aplikasi tersebut belum diaplikasikan di rumah sakit-rumah sakit, klinik dan puskesmas untuk keperluan pelacakan (tracing).

"Aplikasi belum dikenal oleh masyarakat karena belum terpublikasi di Google Playstore. Sebagai penerapan fungsi tracing bisa dilakukan apabila lingkungan sekitarnya harus mengoperasikan PC-19/20," tutur Hammam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement