REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Kabupaten Purbalingga melalui Desa Bodas Karangjati Kecamatan Rembang, belum lama ini meraih penghargaan juara III program Jogo Tonggo yang dicanangkan Pemprov Jateng. Namun raihan prestasi tersebut, ternyata masih belum diikuti dengan pelaporan dalam pada aplikasi.
''Per hari ini, baru 13 persen RW yang mengisi daftar pertanyaan yang ada dalam aplikasi. Bahkan kemarin, saya pantau baru 6,7 persen yang terisi. Ini menempatkan Purbalingga sebagai kabupaten terendah yang mengisi aplikasi di Jawa Tengah,'' jelas Kepala Dinpermasdes (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Purbalingga, Mochammad Najib, Kamis (7/1).
Dia berharap, kondisi ini bisa diperbaiki sehingga Purbalingga tidak posisi terbawah dalam pengisian data di aplikasi.
Dari pengamatannya di aplikasi tersebut, Najib menyebutkan, ada kabupaten yang telah mengisi hingga 100 persen data aplikasi. Dengan demikian, seluruh aspek yang ditanyakan, mulai dari aspek keamanan, pangan, kesehatan, hiburan dan lainnya, terisi semua.
Namun dia menyangsikan validitas data yang diinput, karena seolah-olah program Jogo Tonggo sudah berjalan sempurna di kabupaten tersebut. ''Kabupaten Purbalingga, meski menduduki posisi terbawah, namun dalam lomba Jogo Tonggo meraih juara III. Prestasi ini bukan asal-asalan, karena karena dalam penilaiannya dilakukan verifikasi faktual,'' katanya.
Kasi Aplikasi dan Infrastruktur TIK pada Dinkominfo Purbalingga, Baryati, mengajak kepada peserta pelatihan pengisian program Jogo Tonggo untuk secara simultan mengisi pertanyaan yang ada pada aplikasi.
''Username serta kata sandi untuk 1.553 RW yang ada di Purbalingga telah dibuat. Pemkab juga memberikan form manual kepada RW untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah desa yang nantinya akan diisikan pada aplikasi,'' katanya.