REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah pusat tengah membangun hunian tetap (huntap) di dua desa di Kabupaten Bogor, yakni Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg dan Desa Urug, Kecamatan Sukajaya. Huntap tersebut diperuntukkan bagi masyarakat korban bencana di Kabupaten Bogor awal 2020.
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin menjelaskan, pembangunan huntap di dua lokasi tersebut dilaksanakan secara multi years. Serta sedang berlangsung sejak 2020 hingga 2021.
"Semoga saja pembangunannya bisa selesai seluruhnya di 2021 dan masyarakat korban bencana bisa segera menempati Huntap ini," ujarnya.
Selain itu, Ade Yasin juga akan mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar pembangunan huntap pada dua desa tersebut ditambah. “Sebab ada 2.000 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris DPKPP Kabupaten Bogor, Irma Lestiana mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor saat ini tengah mengajukan permohonan pembangunan 500 huntap kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 500 huntap ke pemerintah provinsi, dan 500 huntap lainnya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Penambahan huntap tersebut, lanjutnya, diajukan oleh Pemkab Bogor sebab masih kurang dari kebutuhan. Lantaran jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana mencapai hampir 2.000 KK.
"Memang masih kurang, tapi kan kami terus berusaha untuk melakukan pembangunan Huntap secara bertahap," kata Irma.
Di samping itu, huntap tersebut akan dibangun di lahan seluas 43 hektar, dari 53 hektar lahan yang dimiliki Pemkab Bogor. "Karena saat ini kami sedang dalam proses pengajuan, makanya pemerintah pusat ingin melihat sejauh mana kesiapan lahan yang kami miliki. Makannya kami tadi membahas 53 hektar lahan yang kita siapkan untuk pembangunan huntap," ucapnya.
Lahan tersebut, diaktakan Irma, berlokasi di PT Perkebunan Nusantara (PN) Cikasungka, yang meliputi Desa Cigudeg, Desa Sukaraksa, Desa Urug dan Desa Sipayung. “Semoga saja pengajuan 1500 Huntap ini bisa berjalan sesuai dengan perencanaan," tuturnya.