Jumat 08 Jan 2021 13:26 WIB

Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid DIY Sudah 80 Persen

DIY masuk dalam lima besar provinsi keterisian tempat tidur isolasi tertinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, Senin (28/13). Kapasitas rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Yogyakarta kritis. Hal ini imbas tingginya penambahan kasus positif Covid-19 dalam sebulan terakhir.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, Senin (28/13). Kapasitas rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Yogyakarta kritis. Hal ini imbas tingginya penambahan kasus positif Covid-19 dalam sebulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, DIY masuk dalam lima besar provinsi di Indonesia yang keterisian tempat tidur isolasi (bed) Covid-19 sangat tinggi. Bahkan, keterisian bed isolasi di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY sudah lebih dari 80 persen.

"Beberapa pekan ini okupansi bed di rumah sakit kita sudah sampai lebih dari 80 persen," kata Aji.

Sehingga, hal ini mendasari diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di DIY. Selain itu, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi secara signifikan juga menjadi hal yang dipertibangkan dalam menerapkan PKM mulai 11-25 Januari 2021 nanti.

Bahkan, tenaga kesehatan juga akan kewalahan menangani kenaikan kasus yang terus terjadi. Melalui PKM tersebut, diharapkan dapat menekan penyebaran Covid-19.

"Ini jadi perhatian kita, kalau tidak ada pembatasan (rumah sakit rujukan) itu bisa jadi penuh," ujarnya.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY per 7 Januari 2021, penggunaan bed isolasi untuk penanganan Covid-19 di DIY sudah mencapai 652 bed. 652 bed ini terdiri dari 57 bed untuk untuk penanganan kasus critical dan 595 bed untuk penanganan kasus non critical.

Sementara, ketersediaan bed isolasi di seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY sebesar 717 bed. 717 bed tersebut terdiri dari 76 bed untuk critical dan 641 bed untuk non critical.

Artinya, untuk penggunaan bed isolasi di rumah sakit rujukan di DIY sudah mencapai 90,93 persen. Sedangkan, sisa bed isolasi di DIY hanya 65 bed yang terdiri dari 19 untuk kasus critical dan 46 untuk kasus non critical.

Selain itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY juga melaporkan tambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 355 kasus pada 7 Januari ini. Jumlah tersebut mencatatkan rekor baru penambahan harian kasus di DIY dan untuk pertama kalinya tembus di atas 300 kasus per hari.

"Masyarakat perlu tahu informasi itu supaya menjadi salah satu peringatan bagi kita sekalian, baik Pemda DIY dan masyarakat secara umum," jelas Aji.

Ia menyebut, kenaikan kasus Covid-19 di DIY sudah tidak dapat dianggap enteng oleh masyarakat. Pasalnya, sejak November 2020 lalu, kenaikan kasus baru positif di DIY terus naik di atas 100-300 kasus per harinya.

Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan potensi penyebaran Covid-19 yang dapat terus meluas. Sehingga, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus dijalankan dengan ketat dan disiplin.

"Harus diwaspadai betul, dulu kita bisa pertahankan di bawah 100 dan di bawah 50 (tambahan kasus per hari). Tapi sekarang lebih dan tembus lebih dari 350 kasus. Saya minta untuk tidak sembrono dan patuhi protokol kesehatan untuk diri sendiri maupun orang lain," kata Aji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement