Kamis 07 Jan 2021 12:19 WIB

Menkes Upayakan Penyuntikan Vaksin Rampung Setahun

Masyarakat dimintanya tetap tingkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan

Tenaga kesehatan menunjukkan pesan singkat penerima vaksin di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (5/1). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mulai mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan menunjukkan pesan singkat penerima vaksin di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (5/1). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mulai mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku akan berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar proses penyuntikan vaksin Covid-19 rampung kurang dari satu tahun. Jangka waktu ini lebih cepat dibanding rencana awal, yakni 15 bulan.

"Presiden memberikan tantangan apakah bisa dipercepat sehingga bisa selesai dalam waktu 12 bulan? Kami akan berusaha keras dan kami butuh dukungan dari teman-teman untuk melakukan hal ini," kata Budi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Rabu (6/1).

Presiden Jokowi sebelumnya meminta agar program vaksinasi ini dapat selesai dalam waktu kurang dari setahun. "Di negara kita insya Allah kemarin saya mendapat informasi itung- itungan Pak Menteri 15 bulan. Namun, masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," ujar Jokowi.

Sementara, program vaksinasi untuk seluruh negara di dunia diperkirakan akan selesai dalam waktu 3,5 tahun. Jokowi mengingatkan, meskipun vaksinasi akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat, masyarakat dimintanya agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Sejumlah langkah pun disiapkan agar vaksinasi bisa dilakukan secara cepat dan efisien. Pertama, Budi meminta puskesmas, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya untuk segera mendaftarkan unitnya melalui aplikasi PCare atau Primary Care BPJS Kesehatan. Melalui aplikasi ini, fasilitas kesehatan bisa mencatatkan penerima vaksin Covid-19 dan melaporkan adanya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).

"Kalau belum mendaftarkan, akan sulit bagi mereka untuk bisa melayani vaksinasi ini, terutama untuk mencatat dan menangani kalau ada KIPI," kata Budi.

Selain itu, Menkes juga meminta seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan yang kekurangan fasilitas lemari pendingin untuk menyimpan vaksin Covid-19 agar segera melapor ke dinas kesehatan setempat. Pemerintah, kata dia, akan berupaya maksimal memenuhi kebutuhan fasilitas penyim panan vaksin agar program vaksinasi Covid- 19 bisa berlangsung lancar.

"Tolong segera mengontak dinas kesehatan terdekat. Tolong kontak Kemen terian Kesehatan aparatnya yang terdekat kalau perlu juga bisa dikirimkan ke Twitter"sama Instagram saya, atau Facebook saya supaya kami bisa cepat menangani, kata Budi. (sapto andika candra, ed:mas alamil huda)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement