REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Sekolah-sekolah di Kabupaten Pangandaran belum diizinkan menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada 11 Januari. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran masih menunggu hasil uji usap (swab test) yang telah dilakukan secara acak kepada para guru dan murid.
Sekretaris Disdikpora Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin mengatakan, semester genap pembelajaran siswa sekolah akan dimulai para 11 Januari. Namun, bukan berarti para siswa harus melakukan pembelajaram secara tatap muka. Saat ini, Disdikpora masih menunggu hasil swab test yang telah dilakukan kepada 100 guru dan siswa untuk menjadi pertimbangan keputusan.
"Kita masih menunggu hasil swab guru dan siswa (yang dilakukan) secara acak, yang menjadi sampel. Saya harap bisa keluar sebelum tanggal 11. Itu akan jadi pertimbangan keputusan KBM tatap muka," kata dia, Rabu (6/1).
Selain menunggu hasil swab test para guru dan siswa, Agus mengatakan, salah satu yang menjadi pertimbangan pihaknya belum bisa memutuskan KBM tatap muka di sekolah adalah meningkatnya grafik kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran. Karenanya, Disdikpora kali ini sangat hati-hati dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan data terkahir, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Pangandaran berjumlah 254 orang. Sebanyak 92 kasus masih aktif, 155 orang telah dinyatakan sembuh, dan tujuh orang meninggal dunia.
Menurut Agus, secara sarana dan prasarana, sekolah-sekolah di Kabupaten Pangandaran telah siap. Sebab, pada semester ganjir, seluruh sekolah tingkat SD dan SMP di Pangandaran telah menggelar KBM tatap muka.