Rabu 06 Jan 2021 13:30 WIB

Pangan Laut di Gresik Terancam Mikroplastik

Terdapat tiga bahan berbahaya dalam mikroplastik yang menyebabkan problem reproduksi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
[Ilustrasi] Dua fragmen mikroplastik biru, kemungkinan berasal dari alat tangkap yang dibuang.
Foto:

Chlara mendorong keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk mengendalikan jumlah polusi sampah di laut. Caranya dengan mengontrol sampah dari sungai mengingat mikroplastik ikut terbawa aliran dan berkumpul di muara sungai. "Yang berada di perairan Gresik," ucap Chlara.

Manager Kampanye Ecoton, Tonis Afrianto mendorong pemerintah di setiap kabupaten/kota yang dilalui Bengawan Solo untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai. Hal ini karena jumlah plastik sekali pakai seperti tas kresek, sachet, styrofoam, sedotan, popok, semakin meningkat dan tidak bisa didaur ulang. Ditambah lagi, tidak tersedianya tempat sampah sementara di tiap desa membuat masyarakat membuangnya ke Bengawan Solo.

Tonis juga mendorong masyarakat untuk mengurangi dan menghentikan pemakaian plastik sekai pakai. "Agar sampah plastik tidak membunuh biota laut dan mengganggu kesehatan manusia," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement