Senin 04 Jan 2021 19:25 WIB

Ratusan Pedagang Reaktif Usai Rapid Test di Kota Madiun

Dinkes-PPKB Kota Madiun tes cepat ribuan pedagang di sejumlah pasar tradisional.

Petugas kesehatan menunjukkan sampel darah pengunjung saat rapid test Covid-19 di pasar. Ilustrasi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan menunjukkan sampel darah pengunjung saat rapid test Covid-19 di pasar. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Ratusan pedagang didapati reaktif saat dilakukan rapid test Covid-19 di sejumlah pasar tradisional tiga hari kemarin. Tes cepat dilakukan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur terhadap ribuan pedagang sejak Jumat (1/1).

Data Dinkes setempat mencatat jumlah pedagang pasar tradisional yang dites cepat oleh petugas mencapai 2.810 orang. Dari jumlah tersebut, 650 pedagang reaktif dalam tes cepat yang dilakukan tiga hari hingga Ahad (3/1/2021).

"Yang reaktif ini yang harus kita perhatikan. Ini datanya sedang kami olah, mereka berasal dari mana, sebab pedagang di pasar tradisional Kota Madiun, tidak hanya warga kota," ujar Pelaksana Tugas Dinkes-PPKB Kota Madiun dr. Agung Sulistya Wardani, Senin (4/1).

Pihaknya merinci, sesuai data jumlah pedagang di Pasar Besar Madiun yang menjalani rapid test sebanyak 1.197 pedagang pada Jumat dan Sabtu lalu. Dari jumlah itu, 379 pedagang dinyatakan reaktif.

Kemudian di Pasar Sleko, Pasar Kojo, Pasar Srijaya, dan Pasar Kawak ada 1.613 pedagang yang menjalani rapid test massal pada Ahad (3/1/2021). Dari jumlah itu, ada sebanyak 271 pedagang dinyatakan reaktif.

Bagi pedagang asal luar Kota Madiun yang reaktif akan dikoordinasikan dengan dinkes wilayah asal yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti.

"Sedangkan untuk pedagang asal Kota Madiun, akan kami lakukan swab (tes usap) serta kita tracing," kata Wardani.

Pihaknya meminta masyarakat, utamanya komunitas pedagang pasar tradisional, untuk meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas setiap hari.

Terlebih, saat petugas Dinkes melakukan rapid test massal di pasar tradisional, kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan masih rendah.

Saat ini, Pemkot Madiun sedang menutup sementara Pasar Besar Madiun karena sebelumnya terdapat lima pedagang diketahui positif Covid-19 dan ada di antaranya yang meninggal dunia. Penutupan berlangsung tanggal 3-6 Januari 2021.

Data Satgas Covid-19 Kota Madiun mencatat hingga Senin (4/1/2021) ada sebanyak 432 warga setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 328 di antaranya telah sembuh, 69 orang masih dalam perawatan, dan 35 orang meninggal dunia.

Jumlah pasien konfirmasi sebanyak 432 tersebut meningkat sebanyak delapan kasus dari sehari sebelumnya. Saat ini Kota Madiun masuk dalam zona merah yakni tergolong risiko tinggi penyebaran Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement