Senin 04 Jan 2021 18:59 WIB

BPOM: Perlu Usaha Besar Distribusi Vaksin Covid-19

Distribusi perlu usaha mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.

Personel Brimob berjaga di dekat truk yang mengangkut vaksin COVID-19 Sinovac di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). Sebanyak 77.760 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di kantor tersebut dan selanjutnya disimpan di ruang pendingin atau cold room.
Foto: Didik Suhartono/ANTARA
Personel Brimob berjaga di dekat truk yang mengangkut vaksin COVID-19 Sinovac di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). Sebanyak 77.760 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di kantor tersebut dan selanjutnya disimpan di ruang pendingin atau cold room.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM Lucia Rizka Andalusia mengatakan perlu usaha besar dalam mendistribusikan Vaksin Sinovac ke seluruh Indonesia. Ini mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.

"Perlu usaha besar untuk pendistribusian sampai ke titik penyuntikan," kata Rizka dalam jumpa pers daringnyayang dipantau di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Ia mengatakan, meski izin penggunaan darurat/EUA vaksin Covid-19 belum keluar, tetapi distribusi antivirus memang dilakukan lebih awal. Distribusi diperbolehkan agar nanti begitu EUA dirilis membuat vaksin Covid-19 bisa disuntikkan kepada penerima.

Menteri Kesehatan, kata dia, sudah menginstruksikan agar Vaksin Sinovac bisa didistribusikan ke daerah sehingga menjadi bagian persiapan menyukseskan vaksinasi dan mendorong kesiapan petugas di daerah.

Rizka mengatakan prosedur tersebut merujuk Perpres 99/2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dari Perpres tersebut mengatur penyuntikan atau vaksinasi baru dapat dilakukan jika vaksin terkait mendapat EUA dari BPOM.

BPOM, kata dia, juga berupaya memastikan agar sepanjang jalur distribusi vaksin memenuhi persyaratan agar vaksin tetap efektif digunakan. Pengawalan mutu vaksin tersebut harus dilakukan mulai dari produk berasal dari industri farmasi sampai digunakan dalam pelayanan vaksinasi kepada masyarakat.

"Ini penting karena vaksin ini rentan mengalami kerusakan jika berada pada suhu dan tempat penyimpanan yang tidak sesuai dengan persyaratan. Mengingat proses vaksinasi bertahap, memerlukan waktu pelaksanaan agar masyarakat berpartisipasi aktif dalam vaksinasi. Sambil menanti, masyarakat agar disilplin protokol kesehatan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement