REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah saat ini masih menyiapkan prosedur vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat. Ia mengatakan, vaksinasi memang bukan sesuatu yang baru dilaksanakan di Indonesia, tetapi pemerintah masih harus mematangkan persiapan pelaksanaan vaksinasi termasuk pendistribusian vaksin, lokasi vaksinasi untuk masyarakat, dan proses antrean vaksinasi.
“Itu tidak perlu ribet-ribet, tetapi yang betul-betul dipikirkan adalah bagaimana antara distribusi, tempat vaksin untuk publik itu di mana. Karena setelah vaksin itu menunggu waktu beberapa saat, reaksinya kurang lebih 30 menit. Ini berkaitan dengan ruang,” kata Moeldoko di kantornya, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (4/1).
Ia mengatakan, sebelumnya juga telah mendiskusikan rencana pelaksanaan vaksinasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Seperti persiapan lokasi vaksinasi di puskesmas apakah memadai atau tidak.
Sebab, ia mengatakan, proses vaksinasi akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. “Karena ini nanti orang akan berdatangan menunggu waktu 30 menit, terus ditaruh di mana, yang lain antre bagaimana, flow in out-nya bagaimana. Itu harus ditata dengan baik,” kata dia.
Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan seluruh stakeholder terkait program vaksinasi agar benar-benar mempersiapkan pelaksanaannya dengan baik. Rencananya, program vaksinasi Covid-19 akan mulai dijalankan pada pertengahan Januari 2021.
“Supaya betul di-manage dari awal dengan baik, siapa, bagaimana mengaturnya, waktunya berapa lama, cara distribusinya gimana, dan seterusnya, yang menjadi prioritas siapa, semuanya sudah diberikan persetujuan sama Presiden kira-kira dua bulan yang lalu,” ucapnya.
Terkait rencana vaksinasi kepada Presiden Jokowi, Moeldoko mengatakan tak ada perbedaan prosedur pelaksanaan dengan vaksinasi terhadap masyarakat. “Mungkin petugas datang tinggal buka, jebret, selesai. Nggak terlalu sulit,” kata dia.