REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kota Bekasi akan meninjau ulang rencana kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang seharusnya akan digelar pada Januari 2021 ini. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menuturkan, kesiapan KBM tatap muka tidak lagi ditentukan oleh pemerintah pusat melainkan pemda.
“Kesiapan itu kan bukan dari pemerintah tapi dari penyelenggara. Kita mengevaluasi,” kata Pepen, sapaan akrabnya, Senin (4/1).
Adapun, Pepen menilai, sesiap apapun pemda dalam menggelar KBM tatap muka tetap ada pertimbangan lain yang harus dipikirkan oleh pemda. Seperti perkembangan angka kasus hingga fasilitas isolasi yang tersedia.
Sebelumnya, pemerintah kota tetap memiliki pertimbangan yang dinamis mengantisipasi adanya varian baru Covid-19 yang kini tengah mencuat. Per Jumat, 25 Desember 2020, sudah ada 90 satuan pendidikan atau sekolah yang menyatakan siap menggelar sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatang. Angka ini terus bertambah dari 20 sekolah yang sebelumnya sudah mengajukan izin.
“Setidaknya 24 satuan pendidikan (sekolah) se-Kota Bekasi (yang mengajukan izin), namun yang sudah menyatakan kesiapan ada 90 satuan pendidikan,” ujar Anggota Tim Role Model Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kota Bekasi, Haris Budiyono, beberapa waktu lalu.
Sejauh ini, Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (SPTMT) yang sedianya digelar pada 18 Januari 2021 masih berjalan sesuai dengan rencana. Namun, simulasi tersebut nantinya hanya akan besifat adaptasi saja.
“Saya pribadi tidak berharap banyak dulu untuk SPTMT, karena bersifat simulasi, jadi memulai untuk beradaptasi,” kata dia.