Senin 04 Jan 2021 12:09 WIB

Mahyeldi: 10 Persen Orang Tua Belum Izinkan Anak Sekolah

Pembelajaran atau sekolah tatap muka di Kota Padang masih dalam tahap uji coba.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
Mahyeldi
Foto: Republika/Febrian Fachri
Mahyeldi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan hanya 10 persen orang tua siswa yang belum memberi izin anaknya melakukan pembelajaran tatap muka. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang memutuskan menggelar sekolah tatap muka dari tingkat PAUD, SD, dan SMP.

"Orang tua yang belum memberi izin hanya 10 persen. Dari sekolah swasta," kata Mahyeldi, Senin (4/1). 

Baca Juga

Di Kota Padang, ada 487 SD dan 98 SMP baik negeri maupun swasta. Dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya sudah melaksanakan kegiatan belajar-mengajar tatap muka, kecuali 10 SD dan 12 SMP. Sebanyak 22 satuan pendidikan yang belum melakukan tatap muka itu merupakan sekolah swasta.

Penerapan belajar tatap muka di SD dan SMP di Kota Padang, yakni hanya separuh dari kapasitas kelas yang bisa mengikuti pembelajaran tatap muka. Karena itu, setiap kelas menerapkan shift, yakni shift A dan shift B.

Pada Senin-Rabu, siswa yang berada dalam shift A melakukan kegiatan belajar di sekolah, sedangkan siswa yang berada dalam shift B melaksanakan sekolah daring dari rumah. Kemudian pada Kamis-Sabtu, siswa shift B belajar di sekolah dan shift A belajar daring di rumah. 

Untuk tingkat PAUD, terdapat 700 lebih unit di Kota Padang. Namun, pembelajaran tatap muka untuk PAUD hanya diikuti lima siswa dalam satu kelas untuk menghindari kerumunan.

Mahyeldi mengatakan, pembelajaran tatap muka ini masih dalam tahap uji coba dan akan berlangsung hingga Februari mendatang. Jika tidak ada kendala selama uji coba maka Pemkot Padang akan melanjutkan pola yang sama.

"Mari sama-sama kita tingkatkan imunitas. Makan bergizi dan vitamin seimbang biar tidak tertular covid," ucap Mahyeldi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement