Senin 04 Jan 2021 08:31 WIB

Sang Jenderal Baret Merah tanpa Basa-basi Tancap Gas

Doni Monardo melakukan beragam strategi dan upaya menekan laju kasus positif Covid-19

Rep: Antara/ Red: Elba Damhuri
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Foto:

Jauh sebelum keadaan memburuk, Doni menyebut Indonesia cukup berhasil di mana 63 persen bidang sosialisasi tertangani dengan cukup baik.

Oleh karena itu, peran komunikasi publik adalah hal yang mendasar serta memiliki peranan besar dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus.

Mengacu pada pentingnya komunikasi publik tersebut, Doni mengingatkan masyarakat melalui sebuah kalimat sederhana tepatnya "kenali dirimu, kenali musuhmu. Seribu kali kau akan menang, seribu kali kau berperang, seribu kali kau akan menang".

Lebih jauh, penggalan kalimat tersebut rupanya relevan untuk disandingkan dengan keadaan saat ini. Tujuannya, agar masyarakat paham betapa berbahayanya penyakit tersebut.

Di suatu kesempatan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang tidak percaya dan menganggap COVID-19 sebuah konspirasi.

Bahkan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19, diketahui 17 persen masyarakat Indonesia merasa tidak mungkin terpapar virus tersebut.

Ia menyadari butuh upaya keras dalam menyadarkan orang-orang yang masih tidak percaya dengan COVID-19. Sebab, bila kelompok tersebut tertular maka peluang untuk menulari pada orang lain atau keluarga mereka sendiri tentunya menjadi lebih tinggi.

Lebih buruk lagi, saat orang-orang yang tidak percaya tersebut tidak sadar telah terinfeksi. Ketika itu, mereka telah membawa virus namun tanpa gejala sama sekali.

Sehingga, sewaktu kembali ke rumah dan berinteraksi dengan anggota keluarga, secara tidak sadar mereka telah membawa suatu petaka.

Terlebih jika di dalam keluarga tersebut terdapat kelompok rentan dan penderita penyakit penyerta, maka virus akan lebih mudah menyerang imunitas tubuh.

Oleh sebab itu, ketika kelompok tersebut terpapar, maka konsekuensinya bisa sangat berbahaya apabila tidak segera dilakukan perawatan.

Keberadaan orang tanpa gejala pada hakikatnya lebih berbahaya dibandingkan pasien positif COVID-19 yang memang terlihat sakit ataupun dirawat di rumah sakit. Sebab, kelompok ini terlihat sehat sehingga bisa "memanipulasi" lingkungan sekitarnya.

"Kelompok tersebut adalah silent killer atau pembunuh potensial," kata lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 tersebut.

Pesan Ibu

Sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo telah melakukan beragam strategi dan upaya menekan laju kasus positif COVID-19 di Tanah Air, salah satunya dengan menerapkan strategi Ingat Pesan Ibu.

Ia mengatakan peran ibu-ibu rumah tangga perlu dioptimalkan di tengah masyarakat dalam upaya mengatasi serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement