Rabu 30 Dec 2020 12:37 WIB

Aksinya Disebut Menimbulkan Kerumunan, Hasnaeni: Salah Paham

Polisi membubarkan kerumunan di Tanah Abang.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasnaeni Moein membantah telah sengaja menciptakan kerumunan yang terjadi di Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/12) lalu. Menurut dia, aksi yang kemudian dibubarkan oleh polisi itu hanya sebuah spontanitas. "Ini salah paham saja karena tidak ada klarifikasi kepada saya," kata dia di Jakarta, Rabu (30/12). 

"Kebetulan di Tanah Abang kemarin saya dan teman-teman berniat membagi sedikit kegembiraan kepada masyarakat di luar sana dengan memberikan makanan, sebelumnya saya juga sudah berizin dengan keamanan setempat, tetap kami pun berusaha maksimal agar protokol kesehatan tetap berjalan," kata Ketua Umum Partai Era Masyarakat itu melanjutkan.

Hasnaeni mengatakan, saat itu ia membagikan masker serta makanan untuk para pemulung di kawasan pasar Tanah Abang.

"Spontan, saya berikan rezeki untuk mereka, melihat susahnya mereka mencari uang di hari itu, saya beri sedikit titipan untuk keluarga, tidak lama banyak yang datang dan lewat menghampiri saya, dan seketika saya lari ke mobil untuk pergi. Jadi saya rasa upaya menghindari kerumunan pun saya lakukan maka itu saya segera pergi," kata dia.

Senada dengan Hasnaeni, Ketua Dewan Pembina Partai Emas Max Sopacua, menampik kegiatan yang turut ia ikuti itu menimbulkan kerumunan.

"Nggak lebih dari 10 oran, kurang malah delapa mungkin ya. Tidak kemana-mana, mereka duduk di tempat di mana mereka sedang membenarkan barang-barang mereka," ujar Max.

 

Sebelumnya, beredar video seorang perempuan yang kemudian diketahui adalah Hasnaeni, bersama sejumlah orang membagi-bagikan uang, nasi kotak serta sembako di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lantaran dianggap menimbulkan kerumunan, petugas dari Polsek Metro Tanah Abang akhirnya membubarkan kegiatan itu. Dicemaskan, kerumunan tersebut menjadi wadah penularan Covid-19.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement