Selasa 29 Dec 2020 15:03 WIB

Indonesia Butuh 426 Juta Dosis Vaksin Bagi 181 Juta Orang

Pemerintah telah mengamankan 426 juta dosis vaksin Covid-19 yang dibutuhkan Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Kedatangan vaksin Covid-19, buatan Sinovac, China di Jakarta
Foto: BPMI
Kedatangan vaksin Covid-19, buatan Sinovac, China di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, Indonesia membutuhkan 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi terhadap 181 juta rakyat guna mencapai herd immunity. Jumlah dosis vaksin yang dibutuhkan ini sudah dihitung dengan mempertimbangkan kebutuhan tiap orang yang mencapai dua dosis vaksin serta mempertimbangkan pedoman dari WHO agar menyiapkan 15 persen vaksin cadangan.

Hal ini disampaikan Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/12).“Kalau kita ingin mengejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang. Dari 188 juta orang ini, kalau kita keluarkan yang memiliki komorbid berat, kita keluarkan yang juga pernah terkena Covid-19 positif, kita keluarkan ibu-ibu hamil yang masuk kategori eksklusi, jumlah yang menjadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat,” kata dia.

Pemerintah telah mengamankan 426 juta dosis vaksin Covid-19 yang dibutuhkan Indonesia. Saat ini, terdapat lima jalur pengadaan vaksin yang sudah dilakukan pemerintah. Empat di antaranya pengadaan vaksin secara bilateral dan satu pengadaan vaksin secara multilateral.

Dari empat pengadaan vaksin secara bilateral, pemerintah telah menandatangani kontrak dengan Sinovac sebesar 125 juta dan juga memiliki opsi untuk menambah. Selain itu, pemerintah juga telah menandatangani kontrak dengan Novavax sebanyak 130 juta dan juga memiliki opsi untuk menambah.

“Kita akan segera tandatangani kontrak dengan AstraZeneca untuk 100 juta dosis vaksin, sebagian firm sebagian opsi. Dan kita juga akan segera menandatangani kontrak dengan BioNtech Pfizer untuk 100 juta dosis vaksin di mana 50 juta ada firm dan sisanya adalah opsi,” jelas dia.

Budi berharap, finalisasi kerjasama dengan AstraZeneca dan BioNtech Pfizer dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat. Ia juga berharap, vaksin tersebut tiba secara bertahap di Indonesia sehingga vaksinasi dapat segera dilakukan terhadap 181 juta masyarakat.

Selain itu, Indonesia juga melakukan kerjasama pengadaan vaksin secara multilateral dengan GAVI. Vaksin akan diberikan secara gratis dengan jumlah antara 16 juta dosis hingga 100 juta dosis.“Itu sebabnya kenapa kita buat kontrak dengan opsi dari supplier vaksin yang ada tadi, yang 4 tadi. Supaya kalau ada kepastian dari pengadaan dari GAVI yang sifatnya gratis, kita tak perlu ambil dari mereka,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement